Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang 80 persen akan didanai oleh sektor swasta membuka banyak peluang investasi bagi para investor.
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, mengatakan dalam pembangunan ibu kota baru, terdapat 5 konsep yang diterapkan yakni konsep hijau, cerdas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
"IKN akan menjadi super hub untuk ekonomi Indonesia, tidak hanya untuk urusan pemerintah dan administrasi, tapi juga untuk dihuni," kata Bambang di acara Mandiri Investment Forum 2023, Kamis (2/1/2023).
Dalam paparannya, Badan Otorita IKN menawarkan proyek-proyek bernilai investasi besar yang dapat digarap oleh investor seperti pembangunan jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dengan IKN Nusantara, termasuk pembangunan tol bawah laut atau immerse tunnel.
Peluang investasi juga terbuka melalui proyek pembangunan Bandar Udara (Bandara) Sepinggan yang akan menjadi penghubung jalur udara di IKN Nusantara nantinya.
Selain itu, di IKN Nusantara nantinya juga akan dibangun kawasan transit oriented development. Fasilitas tersebut dapat dibangun oleh investor. Para investor juga diundang untuk mengembangkan ekosistem pusat keuangan dan kota cerdas.
Sesuai dengan konsepnya sebagai kota berkelanjutan, IKN Nusantara menawarkan peluang investasi untuk pembangunan energi rendah karbon
Sementara itu, dari sisi pariwisata IKN Nusantara membuka peluang untuk pengembangan ekowisata, rekreasi eko, wisata safari alam liar, dan juga di bidang kesehatan.
"Meski kita [pemerintah] fokus ke sini [KIPP], tapi semua investor dapat berinvetasi di mana saja," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Bambang mengungkapkan bahwa Badan Otorita mencatat 90 investor telah mengirimkan surat pernyataan minat investasi atau letter of intent (LoI) di IKN.
Dia menuturkan hingga akhir 31 Januari 2023 pihaknya telah menerima lebih dari 100 pernyataan minat dari sejumlah investor baik dari dalam dan luar negeri. Dari jumlah tersebut Otorita IKN telah menerima secara resmi 90 surat minat atau LoI untuk investasi di IKN.
Adapun, minat tersebut tersebar di sejumlah sektor yakni 25 perusahaan berminat di sektor infrastruktur dan utilitas, 15 perusahaan di sektor edukasi, 14 perusahaan di sektor jasa konsultan, 10 perusahaan di sektor perumahan, 9 perusahaan di sektor mixed use dan komersil.
Selain itu, 6 perusahaan berminat di sektor teknologi, 5 perusahaan di sektor, 4 perusahaan di sektor perkantoran swasta dan pemerintahan, serta 2 lainnya di sektor perkantoran umum.
"Kita dapat banyak sekali letter of intent, portofolio aktif itu yang kita sekarang punya customer officer yang one on one memberikan data," ungkap Bambang.