Bisnis.com, JAKARTA - Sulitnya mendapatkan bahan baku telah membuat 4 pabrik pengolahan karet atau pabrik crumb rubber di Medan Sumatra Utara (Sumut), gulung tikar pada tahun 2022.
Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane menyebutkan, 4 pabrik crumb rubber yang tersebut menambah sedikit pabrik crumb rubber di Medan Sumut yang masih bertahan kini.
“Di Medan Sumut itu ada 4 dari total 14 yang tutup pabrik crumb rubber ini. 2022 ini 4 tutup, akibat suplai kurang,” ungkap Azis kepada Bisnis pada Rabu (1/2/2023).
Meskipun demikian, Azis tidak menyebutkan pabrik crumb rubber mana saja yang sudah menutup bisnisnya. Namun, dia menjelaskan, penyebab sulitnya bahan baku untuk industri pengolahan karet ini, lantaran petani karet beralih menanam kelapa sawit sejak beberapa tahun terakhir.
Baca Juga
Azis mengungkapkan harga karet yang merosot dibandingkan harga sawit. Sehingga pohon-pohon karet itu kemudian digantikan dengan tanaman sawit yang dianggap lebih menguntungkan.
“Itu si petani ini tak mau nyadap, sehingga bahan baku untuk pabrik crumb rubber, jadi pabrik crumb rubber banyak yg tutup,” tambahnya.
Azis Pane menyebutkan, perumpamaan harga karet kini berbanding terbalik dengan masa kejayaannya dulu, yang dipatok 3 kali lipat dari harga beras per kilogramnya.
“Sekarang 3 kg karet satu kg beras, dulu sebaliknya, nah karena karet itu turun harganya, [harga] kelapa sawit bagus, ditebang mereka lah itu karet, ganti kelapa sawit, akhirnya sulit dapat bahan baku” katanya.
Ditambah, permasalahan lain pada tanaman karet ini, menurut Azis adalah adanya penyakit jamur pada daun. Sehingga banyak petani yang tak lagi menyadap getah karet.
“Jadi sudah harganya rendah ada penyakit jamur daun makannya karet itu kayak gak ada harganya gitu,” tuturnya.