Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: Industri Karet Lokal Berkontribusi Bangun Infrastruktur Tahan Gempa

Lead rubber bearing memiliki keunggulan yang sangat bermanfaat bagi infrastruktur RI sebagai negara yang cukup rawan terhadap gempa bumi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meresmikan Pabrik LRB, Bearing, Expansion Joint dan Fasilitas Uji Seismik Isolator milik PT Magdatama Multi Industri, Senin (30/1/2023). 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meresmikan Pabrik LRB, Bearing, Expansion Joint dan Fasilitas Uji Seismik Isolator milik PT Magdatama Multi Industri, Senin (30/1/2023). 

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN), salah satunya melalui penggunaan bahan baku karet untuk komponen lead rubber bearing (LRB) pada infrastruktur jembatan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi salah satu pabrik LRB, yakni PT Magdatama Multi Industri yang memproduksi dan memasok komponen tersebut di sejumlah proyek. 

"Pabrik ini mempunyai kapasitas cukup besar dan ini memenuhi kebutuhan Pak Basuki [Menteri PUPR] untuk bearing jalan maupun jembatan," kata Airlangga pada peresmian Pabrik LRB, Bearing, Expansion Joint dan Fasilitas Uji Seismik Isolator milik PT MMI, Senin (30/1/2023). 

Pasalnya, produk LRB Magda memenuhi ketentuan TKDN yang cukup tinggi, yakni mencapai 78,75 persen, sementara tipe bearing lainnya, yaitu Magda Pot Bearing memiliki TDKN sebesar 57,71 persen. 

Bahan baku LRB hampir keseluruhan merupakan local content mulai dari baja dan karet, serta produk yang dihasilkan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). 

Sebagaimana diketahui, industri karet merupakan salah satu industri yang berkontribusi besar pada perekonomian nasional. Adapun, kontribusi terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai Rp69,07 triliun pada 2021. 

"Industri karet khususnya di sektor industri karet, barang dari karet dan plastik, mampu mencatat pertumbuhan mencapai 1,08 persen dari tahun sebelumnya, yaitu sebanyak Rp68,34 triliun," jelasnya. 

Bahkan, nilai ekspor industri tersebut pada periode Januari-September 2022 berhasil menembus angka US$512.49 juta. 

Di sisi lain, LRB memiliki keunggulan yang sangat bermanfaat bagi infrastruktur RI sebagai negara yang cukup rawan terhadap gempa bumi. Untuk itu, dia mendorong pemanfaatannya dapat diterapkan juga pada bangunan atau gedung. 

"Di beberapa negara pemakaian LRB diwajibkan karena menahan gempa sampai 8 skala richter, dan jika ini diwajibkan juga untuk di Jakarta atau beberapa di Pulau Jawa lainnya, akan membuat gedung lentur terhadap bencana," ujarnya. 

Sebelumnya, terdapat sejumlah proyek yang menggunakan LRB Magdatama, yaitu Jembatan Kretek di Bantul, Tol Bangkinang-Pangkalan-Pekanbaru, Jembatan Besuk di Lumajang, dan lainnya. 

Untuk itu dia terus mendorong akan pembangunan proyek strategis menggunakan produk dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Terlebih, pabrik LRB yang berlokasi di Karawang itu memiliki kapasitas sebanyak 14.000 unit per tahun. 

Lebih lanjut, ketahanan umur LRB yang dikelola PT MMI bisa mencapai 60 tahun, lebih lama dari produk impor yang diklaim hanya bertahan 25-30 tahun. Tak hanya itu, pabrik tersebut pun telah membuka lapangan pekerjaan untuk 200 tenaga kerja dan berpotensi lebih besar ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper