Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga Soroti Dana Mengendap Sektor Swasta di Perbankan

Menko Airlangga mengatakan pemerintah memerhatikan sektor swasta juga masih menyimpan dananya di perbankan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/1/2023). BPMI Setpres RI.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (11/1/2023). BPMI Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyoroti dana sektor swasta masih mengendap di perbankan. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dana itu diharapkan segera dialokasikan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex).

“Pemerintah memerhatikan sektor swasta juga masih menyimpan dananya di perbankan, ini yang perlu didorong agar net saving ini bisa direalisasikan dalam bentuk capex,” ujarnya dalam konferensi pers terkait dengan rapat terbatas, Senin (30/1/2023).

Menurut Airlangga, beberapa korporasi telah melakukan pembayaran ataupun manajemen hutang sehingga hal itu diharapkan mampu mendorong belanja modal.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), total simpanan di Bank Umum pada Desember 2022 mencapai Rp8.203 triliun. Jumlah ini menggambarkan kenaikan sebesar 2,16 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Menurut jenis simpanannya, nominal terbesar berada pada simpanan deposito yang mencakup 35,8 persen dari total simpanan atau sebesar Rp2.939 triliun.

Sementara itu, nominal simpanan terbesar dimiliki oleh tiering simpanan lebih dari Rp5 miliar yang mencapai Rp4.380 triliun atau berkontribusi 53,4 persen dari total seluruh simpanan.

Airlangga menyampaikan tabungan rumah tangga dan korporasi selama pandemi Covid-19 masih berada di perbankan. Hal ini dinilai mampu menjadi peluang untuk mendorong investasi.

Dia menyebutkan bahwa beberapa sektor yang mencatatkan pertumbuhan investasi, di antaranya, energi, tambang, otomotif, perdagangan, kesehatan, aneka manufaktur, dan sektor konstruksi.

“Pemerintah berharap hal ini akan terus didorong kembali agar investasi terus berjalan,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper