Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Oleh-oleh dari WEF 2023, Bahlil Kantongi Investasi US$2,6 Miliar

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan pihaknya telah mengantongi investasi US$2,6 Miliar dari acara World Economic Forum atau WEF 2023.
Dionisio Damara
Dionisio Damara - Bisnis.com 25 Januari 2023  |  06:30 WIB
Oleh-oleh dari WEF 2023, Bahlil Kantongi Investasi US$2,6 Miliar
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memberikan keterangan di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, Selasa (17/1/2023). JIBI - Ana Noviani.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membawa pulang oleh-oleh investasi senilai US$2,6 miliar, usai agenda World Economic Forum (WEF) pada 16-20 Januari 2023 di Davos, Swiss.

“Kalau ditanya tentang investasi, yang riil masuk kurang lebih US$2,6 miliar. Sisanya banyak tetapi saya tidak boleh bicara karena kami punya deal jangan dulu umbar,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Selain itu, Bahlil turut menyampaikan perusahaan asal Jerman yakni BASF bersama dengan salah satu perusahaan tambang terbesar di Prancis, Eramet, berencana membangun ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Maluku Utara.

Bahlil mengatakan nilai investasi tersebut mencapai US$2 miliar-US$2,5 miliar, dengan proses groundbreaking  rencananya berlangsung pada kuartal I/2023.  

Berdasarkan pemberitaan Bisnis, Chief Executive Officer BASF Martin Brudermüller menyampaikan bahwa proses investasi BASF di Indonesia berjalan baik, khususnya dalam pengurusan perizinan lantaran mendapat dukungan dari Kementerian Investasi.

Rencana investasi dari proyek bernama Sonic Bay tersebut adalah pembangunan pabrik pemurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang menghasilkan Mixed Hydroxide Precipitates (MHP) di Kawasan Industri Teluk Weda, Maluku Utara.

Brudermüller mengatakan nilai investasi yang akan digelontorkan BASF dan Eramet diperkirakan mencapai sekitar 2,4 miliar euro dan mampu menciptakan 1.000 lapangan pekerjaan. 

“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM sehingga proses investasi kami berjalan lancar. Kami juga berencana melakukan investasi tindak lanjut,” ujarnya.

Proyek Sonic Bay diperkirakan meraup nilai investasi US$2,2 miliar–US$2,6 miliar dengan kapasitas produksi 67.000 ton nikel/tahun dan 7.500 ton kobalt/tahun. Rencana investasi tindak lanjut BASF bertujuan untuk memproduksi MHP menjadi prekursor baterai listrik.

Sementara itu, realisasi investasi Indonesia sepanjang Januari – Desember 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau melebihi target yang ditetapkan, yakni Rp1.200 triliun.

Dari total realisasi tersebut, investasi yang bersumber dari penanaman modal asing (PMA) menjadi penopang utama dengan capaian Rp654,4 triliun. Jumlah ini meningkat 44,2 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bahlil lahadalia World Economic Forum investasi
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top