Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyaksikan secara langsung penandatanganan kerja sama pelaku usaha Indonesia dengan pelaku usaha Arab Saudi yang berlangsung di Kantor Federation Saudi Chamber Jeddah, Arab Saudi, Senin (23/1/2023).
Penandatanganan tersebut terdiri atas kontrak dagang, perjanjian kerja sama perdagangan, dan nota kesepahaman (MoU) dengan nilai kontrak lebih dari US$155,7 juta atau sekitar Rp2,3 triliun.
"Melalui penandatanganan tersebut, pelaku usaha Indonesia dapat mengekspor sejumlah komoditas ke Arab Saudi berupa bahan pangan, RBD palm olein, minyak goreng, produk ikan dan olahannya, daging, sayuran, buah-buahan, kakao, beras, rempah-rempah, dan lain-lainnya," ujar Mendag dalam keterangan resmi, Selasa (24/1/2023).
Mendag juga berharap kerja sama tersebut akan terus berlanjut dengan transaksi dagang yang semakin besar dan dengan komoditas yang semakin banyak jenisnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mempersiapkan pelaku usaha ekspor Indonesia guna memenuhi permintaan pasar Arab Saudi.
Hal tersebut dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan ekspor nonmigas khususnya ke negara mitra dagang strategis seperti Arab Saudi.
Mendag Zulhas menyampaikan, persiapan yang dilakukan yakni dengan memerhatikan standar, kualitas, kuantitas, permodalan, keberlanjutan dan keterampilan.
“Saya berharap para pengusaha Indonesia dan pengusaha Arab Saudi dapat terus bekerja sama meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi. Kuncinya adalah komunikasi, komunikasi, dan komunikasi yang lebih intens,” ujar Zulhas dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (22/1/2023).
Zulhas optimistis, produk ekspor Indonesia yang berkualitas dapat terus meningkat keberadaannya di pasar Arab Saudi. Apalagi, Indonesia juga sedang mempersiapkan diri sebagai Pusat Perdagangan Produk Halal Dunia di 2024.
Sebagai informasi, kinerja ekspor nonmigas Indonesia-Arab Saudi pada periode Januari-Oktober 2022 tercatat sebesar US$2,43 miliar. Angka tersebut naik 26,48 persen dibanding periode yang sama di 2021 yang sebesar US$1,92 miliar.
Zulhas menambahkan, Arab Saudi adalah salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Khusus untuk produk makanan olahan, Arab Saudi menempati posisi ke-8 sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia seperti tuna kaleng, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.
Untuk itu, dia menilai kerja sama perdagangan antar kedua negara bisa lebih ditingkatkan lagi. Misalnya, berbagai produk yang diperlukan Arab Saudi seperti alas kaki, pakaian, farmasi, jasa konstruksi, makanan olahan, kertas, plywood, dan produk konsumsi harian.