Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bahlil Dorong Hong Kong Tingkatkan Green Financing di Indonesia

Hong Kong merupakan negara nomor satu di Asia dengan nilai pembiayaan ramah lingkungan terbesar.
Ana Noviani
Ana Noviani - Bisnis.com 22 Januari 2023  |  14:54 WIB
Bahlil Dorong Hong Kong Tingkatkan Green Financing di Indonesia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss pada Kamis (19/1/2023). - BKPM

Bisnis.com, DAVOS -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak Hong Kong untuk memperbesar investasi pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan yang menjadi salah satu sektor prioritas pemerintah Indonesia.

Pada Kamis (19/1), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia bertemu dengan Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss. Diskusi kedua menteri dilaksanakan sebagai upaya mempererat kerja sama ekonomi khususnya di bidang investasi antara Indonesia dengan Hong Kong.

Berdasarkan data BKPM, investasi dari Hong Kong berada di peringkat ke-2 terbesar pada 2021. Aliran penanaman modal asing (PMA) asal Hong Kong juga selalu berada di peringkat 5 besar dalam 5 tahun terakhir.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia mencapai US$19 miliar dengan tiga sektor realisasi investasi tertinggi yaitu industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar US$9,67 miliar, sektor listrik, gas, dan air US$3,14 miliar, serta sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran US$1,92 miliar.

Dalam pertemuan tersebut, Bahlil mengatakan kondisi perekonomian Indonesia saat ini sedang dalam kondisi prima dan pemerintah Indonesia tengah mendorong investasi penciptaan nilai tambah melalui penghiliran yang berorientasi pada energi dan industri hijau ramah lingkungan.

Menurut Bahlil, Indonesia menyambut baik investasi pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan karena hal tersebut menjadi bagian penting dari skala prioritas pemerintah.

"Ekonomi hijau memang sedang tumbuh, tetapi aliran investasinya tidak merata terutama ke negara-negara berkembang. Hubungan baik antara kedua negara ini bisa dipererat melalui pembiayaan investasi ramah lingkungan,” jelas Bahlil, Kamis (19/1).

Kepala BKPM menilai pembiayaan ramah lingkungan masih bisa dioptimalkan di wilayah Asia Tenggara. Ditambah lagi, Indonesia memiliki sejumlah proyek investasi ramah lingkungan termasuk di dalamnya terkait dengan transisi energi dan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Dia menyampaikan bahwa potensi tersebut dapat dikembangkan dan dimaksimalkan bersama-sama.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan Mo-Po menyampaikan bahwa Indonesia dan Hong Kong selalu menjadi mitra yang baik di bidang investasi juga perdagangan, dan oleh karena itu perlu semakin mempererat kerja sama antar kedua negara. Po juga mengapresiasi pertumbuhan Indonesia yang positif.

“Kami juga ingin menawarkan kesempatan kepada Indonesia untuk memanfaatkan posisi Hong Kong sebagai pusat/hub keuangan global. Pada tahun lalu, kami menjadi negara nomor satu di Asia dengan nilai pembiayaan ramah lingkungan terbesar yang mencapai US$65 miliar-US$67 miliar. Jika ada proyek yang memerlukan pembiayaan hijau, mohon infokan kepada kami dan pasti akan kami bantu,” ungkap Paul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bkpm investasi
Editor : Ana Noviani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top