Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kuota Ekspor Batu Bara Naik Jadi 517,7 Juta Ton Tahun Ini

Kementerian ESDM menambah kuota ekspor batu bara yang naik menjadi 517,7 juta ton pada tahun ini.
Nyoman Ary Wahyudi
Nyoman Ary Wahyudi - Bisnis.com 20 Januari 2023  |  17:59 WIB
Kuota Ekspor Batu Bara Naik Jadi 517,7 Juta Ton Tahun Ini
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg - Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penjualan ekspor batu bara tahun ini dapat mencapai di angka 517,7 juta ton atau naik 4,11 persen dari rencana ekspor 2022.

Target itu dipatok seiring dengan permintaan yang diprediksi tetap menguat dari sejumlah pasar tradisional seperti India dan China.

Di sisi lain, permintaan dari pasar non-tradisional seperti sebagian negara Eropa juga masih tetap tinggi hingga awal tahun ini.

“Target penjualan ekspor tahun ini jadi 517,7 juta ton,” kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Lana Saria saat dihubungi, Jumat (20/1/2023).

Porsi ekspor itu berasal dari rencana produksi yang diputuskan naik ke angka 694,5 juta ton. Rencana produksi itu terbilang optimis mengikuti realisasi tahun sebelumnya yang melampaui target. Saat itu realisasi produksi batu bara mencapai 684,87 juta ton dari rencana awal yang ditetapkan sebesar 663 juta ton.

Di sisi lain, alokasi wajib pasok pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) ditingkatkan ke level 176,8 juta ton. Target itu naik dari rencana DMO tahun lalu yang berada di kisaran 165,75 juta ton.

“Karena ada kebutuhan DMO yang meningkat 7 persen tahun ini,” tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, produsen batu bara RI ketiban berkah dari krisis energi Eropa dengan permintaan mencuat dari sejumlah negara. Data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat Belanda, Italia, dan Polandia, menjadi tiga negara tujuan ekspor batu bara tertinggi ke Eropa pada periode Januari-Oktober 2022.

Ketiganya masing-masing menadah batu bara dari Indonesia sejumlah 1,03 juta ton, 1,12 juta ton, dan 1,86 juta ton selama periode tersebut. Adapun, total pengapalan batu bara Indonesia ke Eropa pada 10 bulan 2022 yakni 4,73 juta ton dengan nilai US$834,45 juta.

Meskipun volume ekspor ke Eropa hanya berkontribusi 0,23 persen dari total pengapalan batu bara Indonesia pada Januari-Oktober 2022 sebesar 302,86 juta ton, tetapi peningkatannya tercatat sebesar 336,08 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Di sisi lain, Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan peluang untuk menambah ekspor batu bara ke India terbuka lebar pada 2023.

Pasalnya, Pemerintah India menyampaikan akan menggenjot pasokan stok cadangan batu bara nasionalnya melalui impor. Di sisi lain, China sebagai konsumen utama batu bara Indonesia juga sedang mesra dengan Australia yang baru membuka keran ekspornya.

Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan target produksi BUMI pada 2023 adalah sekitar 80-85 juta metrik ton. Dari produksi tersebut, kata Dileep, sebanyak 75 persen akan diekspor BUMI.

"Kemungkinan untuk menambah ekspor ke India bagus. Kami biasanya menyuplai sebanyak 15 persen batu bara kami ke India," tutur Dileep kepada Bisnis, dikutip Senin (16/1/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

batu bara ekspor batu bara kementerian esdm
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top