Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penjualan ekspor batu bara tahun ini dapat mencapai di angka 517,7 juta ton atau naik 4,11 persen dari rencana ekspor 2022.
Target itu dipatok seiring dengan permintaan yang diprediksi tetap menguat dari sejumlah pasar tradisional seperti India dan China.
Di sisi lain, permintaan dari pasar non-tradisional seperti sebagian negara Eropa juga masih tetap tinggi hingga awal tahun ini.
“Target penjualan ekspor tahun ini jadi 517,7 juta ton,” kata Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Lana Saria saat dihubungi, Jumat (20/1/2023).
Porsi ekspor itu berasal dari rencana produksi yang diputuskan naik ke angka 694,5 juta ton. Rencana produksi itu terbilang optimis mengikuti realisasi tahun sebelumnya yang melampaui target. Saat itu realisasi produksi batu bara mencapai 684,87 juta ton dari rencana awal yang ditetapkan sebesar 663 juta ton.
Di sisi lain, alokasi wajib pasok pasar domestik atau domestic market obligation (DMO) ditingkatkan ke level 176,8 juta ton. Target itu naik dari rencana DMO tahun lalu yang berada di kisaran 165,75 juta ton.
Baca Juga
“Karena ada kebutuhan DMO yang meningkat 7 persen tahun ini,” tuturnya.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, produsen batu bara RI ketiban berkah dari krisis energi Eropa dengan permintaan mencuat dari sejumlah negara. Data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat Belanda, Italia, dan Polandia, menjadi tiga negara tujuan ekspor batu bara tertinggi ke Eropa pada periode Januari-Oktober 2022.
Ketiganya masing-masing menadah batu bara dari Indonesia sejumlah 1,03 juta ton, 1,12 juta ton, dan 1,86 juta ton selama periode tersebut. Adapun, total pengapalan batu bara Indonesia ke Eropa pada 10 bulan 2022 yakni 4,73 juta ton dengan nilai US$834,45 juta.
Meskipun volume ekspor ke Eropa hanya berkontribusi 0,23 persen dari total pengapalan batu bara Indonesia pada Januari-Oktober 2022 sebesar 302,86 juta ton, tetapi peningkatannya tercatat sebesar 336,08 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Di sisi lain, Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menyampaikan peluang untuk menambah ekspor batu bara ke India terbuka lebar pada 2023.
Pasalnya, Pemerintah India menyampaikan akan menggenjot pasokan stok cadangan batu bara nasionalnya melalui impor. Di sisi lain, China sebagai konsumen utama batu bara Indonesia juga sedang mesra dengan Australia yang baru membuka keran ekspornya.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan target produksi BUMI pada 2023 adalah sekitar 80-85 juta metrik ton. Dari produksi tersebut, kata Dileep, sebanyak 75 persen akan diekspor BUMI.
"Kemungkinan untuk menambah ekspor ke India bagus. Kami biasanya menyuplai sebanyak 15 persen batu bara kami ke India," tutur Dileep kepada Bisnis, dikutip Senin (16/1/2023).