Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Ini Biang Kerok Melonjaknya Angka Kemiskinan Indonesia

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada dua penyebab atau biang kerok di balik naiknya angka kemiskinan Indonesia pada September 2022.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.
Beras impor dari Vietnam sebanyak 5.000 ton tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12/2022) / BISNIS-Annasa Rizki Kamalina.

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya kondisi sosial yang mendorong atau menjadi biang kerok kenaikan angka kemiskinan di Indonesia pada September 2022.

Penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga komoditas pangan, seperti beras, terbukti menekan daya beli masyarakat yang berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan.

“Dengan melihat kenaikan Garis Kemiskinan dan faktor-faktor, bagaiman respon pemerintah menghadapi kenaikan BBM dengan memberikan skema bantuan sosial, maka kenaikan harga BBM diiringi dengan meningkatnya kemiskinan,” jelas Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (16/1/2023).

Keputusan pemerintah dalam menaikan harga BBM pada September 2022 mendorong kenaikan harga komoditas pangan dan nonpangan yang dikonsumsi penduduk miskin, seperti beras, telur ayam, cabai merah, BBM, hingga biaya kontrak rumah.

Margo menyampaikan perkembangan harga komoditas pangan pada periode Maret-September 2022 meningkat, yaitu naik 1,46 persen, gula pasir naik 2,35 persen, tepung terigu meningkat 13,97 persen, dan cabai meningkat 42,60 persen.

Meskipun beras mengalami kenaikan yang cukup kecil, tetapi andilnya terhadap komoditas sangat besar dan berpengatuh terhadap harga yang dibeli penduduk miskin.

Selain itu, kenaikan Pertalite meningkat 30,72 perse, kemudian Solar mengikat 32,04 persen, dan Pertamax naik 16 persen. Adapun, kontrak rumah meningkat 0,97 persen dan LPG ukuran 3 Kg naik 1,58 persen.

“Jadi penyesuian harga BBM itu berdampak kepada kenaikan harga-harga yang harus dibayar oleh kelompok penduduk miskin dan ini berpengaruh pada daya beli untuk penduduk miskin,” jelasnya.

Akibat kenaikan beberapa komoditas tersebut, jelas Margo, menyebabkan garis kemiskinan di September ini meningkat 5,95 persen.

Dari besarannya, Garis Kemiskinan sebesar Rp535.547 per kapita per bulan, itu lebih tinggi dari Maret 2022, yang saat itu sebesar Rp505.469.

Dengan demikian, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada periode September 2022 naik 0,20 juta jiwa menjadi 26,36 juta jiwa, bila dibandingkan dengan Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper