Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan penerimaan negara bukan pajak atau PNBP 2023 senilai Rp441,4 triliun. Angka itu ternyata turun dari target tahun lalu, apalagi realisasinya.
Target PNBP itu tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28/2022 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023. Target itu ditetapkan sejak tahun lalu saat penyusunan APBN 2023, berarti pemerintah menilai bahwa akan terjadi penurunan PNBP dari posisi 2022.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98/2022, pemerintah mematok target PNBP pada 2022 senilai Rp481,6 triliun. Artinya, target PNBP 2023 turun 8,3 persen dari target PNBP 2022 tersebut.
Lalu, pada 2022 realisasi PNBP ternyata mencapai Rp588,3 triliun atau 122,1 persen dari target dalam Perpres 98/2022. Artinya, target PNBP 2023 turun 24,9 persen dari realisasi 2022.
Pemerintah menilai bahwa salah satu faktor turunnya target PNBP 2023 adalah karena prospek harga komoditas yang tidak akan setinggi 2022. Hal itu tercermin dari target PNBP yakni pendapatan sumber daya alam (SDA) 2023 senilai Rp196 triliun.
"Dipengaruhi prospek harga komoditas minyak dan gas [migas], mineral dan batu bara [minerba] yang tidak setinggi 2022 serta optimalisasi lifting migas," dikutip dari unggahan media sosial Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan pada Senin (16/1/2023).
Target pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) pada 2023 senilai Rp49,1 triliun. Perbaikan portofolio dan penguatan infrastruktur keuangan badan usaha milik negara (BUMN) akan menjadi langkah untuk mengejar target itu.
Pemerintah pun menyasar PNBP berupa pendapatan badan layanan umum (BLU) senilai Rp83 triliun. Target itu akan didukung oleh perluasan, penyederhanaan layanan, dan optimalisasi pemanfaatan kas BLU.
Lalu, pemerintah pun menyasar pendapatan PNBP lainnya senilai Rp113,3 triliun. Target itu diupayakan dicapai melalui peningkatan kualitas layanan, pengelolaan aset barang milik negara (BMN), hingga peningkatan sinergi antarinstansi terkait.
Baca Juga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
