Bisnis.com, JAKARTA - Malaysia tengah mempertimbangkan untuk menghentikan ekspor CPO ke Uni Eropa, sebagai balas dendam atas peraturan deforestasi Uni Eropa yang diberlakukan pada 6 Desember 2022 lalu.
“Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua di dunia akan mempertimbangkan untuk menghentikan ekspor ke Uni Eropa sebagai pembalasan atas peraturan deforestasi baru blok tersebut,” kata Wakil Perdana Menteri Malaysia Fadillah Yusof, melansir Bloomberg, Kamis (12/1/2023).
Fadillah Yusof yang juga merupakan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia menilai, peraturan tersebut merupakan tindakan untuk memblokir akses pasar minyak sawit. Adapun Malaysia berencana untuk berdiskusi dengan Indonesia sebagai sesama produsen dan eksportir minyak sawit terbesar terkait opsi penghentian pengiriman ke Uni Eropa.
Baca Juga
“Itu adalah salah satu opsi bagi kami, tetapi kami harus berdiskusi dulu dengan Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama yang kuat di antara kedua negara menjadi sangat penting guna mengatasi hambatan perdagangan dan kampanye negatif terhadap minyak sawit.
“Kami akan memiliki satu suara yang lebih kuat jika kita bergandengan tangan dengan Indonesia,” pungkasnya.