Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Sebut Tantangan Indonesia untuk Bebas dari Middle Income Trap, Apa Saja?

Menkeu Sri Mulyani melihat ada tantangan besar dari sisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian jika Indonesia ingin keluar dari status negara berpenghasilan menengah (middle income country) menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country).

Sri Mulyani melihat ada tantangan besar dari sisi geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan dari sisi sumber daya manusia, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi, implementasi kebijakan fiskal yang baik, hingga pembangunan infrastruktur.

“Tidak ada negara yang berpenghasilan tinggi jika infrastrukturnya tertinggal. Tantangan bagi kami adalah negara besar dengan geografis kepulauan. Kita harus memastikan konektivitas tidak hanya pada pulau besar tetapi juga pulau kecil. Jadi dalam hal ini bicara infrastruktur tidak sesederhana membangun jalan tol saja. Kita harus berbicara tentang konektivitas masuk di dalamnya pelabuhan, bandara, dan jaringan internet,” ungkapnya dalam keterangan resmi Kemenkeu dikutip, Rabu (11/1/2023).

Selanjutnya, Menkeu juga mengatakan bahwa dalam konteks kebijakan fiskal, anggaran merupakan instrumen yang sangat penting, di mana dalam pengelolaannya saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital dan media sosial.  

Menurutnya, sangat diperlukan mengkomunikasikan dengan baik kebijakan pemerintah kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan publik dengan sistem yang transparan dan akuntabel. 

“Jadi ini semua yang saya sebut reformasi yang bukan hanya merancang kebijakan yang tepat tetapi bagaimana dapat menjelaskan dan menyajikan kepada publik terutama efisiensi melalui penggunaan teknologi digital,” ungkapnya.

Namun di sisi lain, Menkeu juga mengatakan bahwa Indonesia merupakan termasuk suatu negara yang berkinerja relatif baik dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan menikmati ledakan komoditas ketika situasi geopolitik mengancam.  Selain itu, Indonesia juga melakukan peningkatan penggunaan energi terbarukan dalam menghadapi krisis iklim.

“Itulah yang Indonesia lakukan, tidak selalu mudah, tetapi reformasi sebenarnya adalah salah satu hal yang sangat penting, bahkan selama pandemi Indonesia banyak mengadopsi reformasi,” ungkapnya.

Sementara, bentuk reformasi lainnya yang juga dilakukan adalah berupa reformasi di bidang perpajakan, reformasi di sektor keuangan, dan perbaikan kerjasama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

“Ini adalah reformasi yang sedang berlangsung. Dan sekali lagi, mereformasi semua infrastruktur, sumber daya manusia, lembaga, kebijakan, sistem demokrasi tidak selalu mudah. tetapi kami sedang melakukannya dan kami membuat kemajuan yang cukup baik dalam hal ini,” tutup Menkeu. 

Adapun, Indonesia setidaknya memiliki waktu hingga 2035 untuk keluar dari jebakan tersebut dengan mengandalkan generasi muda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper