Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggelontorkan dana sebesar Rp257 triliun sepanjang 2022 untuk keperluan Belanja Pegawai K/L. Dana tersebut diperuntukan keperluan pembayaran gaji dan tunjangan, serta tunjangan kinerja (tukin) pegawai negeri sipil (PNS) masing-masing Kementerian/Lembaga.
Sri Mulyani melaporkan total realisasi sementara Belanja Pegawai K/L pada 2022 sebesar Rp257,3 triliun, naik 3,5 persen dari 2021 sebesar Rp248,6 triliun (year-on-year/yoy).
“Belanja Pegawai KL 2022 meningkat [yoy] disebabkan oleh tambahan komponen Tukin sebesar 50 persen pada penyaluran THR dan Gaji ke-13 pada 2022,” ujarnya Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita secara virtual, Selasa (3/1/2023).
Adapun, pengeluaran untuk Gaji dan Tunjungan sepanjang 2022 meningkat 1,4 persen jika dibandingkan dengan 2021, dari angka Rp168,5 triliun menjadi Rp170,9 triliun.
Realisasi sementara untuk Tukin, Honorarium, serta Lembur PNS pada 2022 naik 7,8 persen (yoy) atau bertambah Rp5,3 triliun menjadi Rp86,4 triliun.
Lantas, K/L mana yang penyerapan anggaran belanja pegawai paling tinggi pada tahun lalu?
Kemenkeu mencatat pengeluaran Belanja Pegawai terbesar 2022 berada di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), yakni sejumlah Rp51,6 triliun atau tumbuh 3,9 persen (yoy).
Polri berada di posisi kedua dengan Belanja Pegawai tertinggi, mencapai Rp52,2 triliun atau meningkat 6,1 persen dari realisasi 2021.
Sementara Belanja Pegawai Kementerian Keuangan sendiri menempati posisi ketiga, naik Rp1,5 triliun dari Rp20,4 triliun (2021) menjadi Rp21,9 triliun (2022).
Belanja Pegawai Mahkamah Agung tercatat sebanyak Rp7 triliun, naik 3,9 persen dari 2021. Sementara itu, Kementerian Kesehatan di posisi kelima dengan Belanja Pegawai sebesar Rp5,1 triliun, naik 1,7 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).