Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Padi Perdana di Karawang, Mentan Minta Bulog Segera Serap Gabah Petani

Bulog diharapkan segera menyerap gabah petani pada musim panen raya awal 2023 untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).
Ilustrasi panen padi
Ilustrasi panen padi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mulai melakukan panen raya padi perdana pada awal 2023 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang merupakan sentra produksi beras nasional.

Dengan dimulainya panen tersebut, Bulog diharapkan segera menyerap gabah petani untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare dan puncak panen berlangsung pada Maret-April. Artinya, kata Syahrul, jika produktivitas 6 ton per hektare, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton sehingga ini membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah.

“Intinya hingga saat ini, tanaman padi yang banjir dan puso masih di bawah ambang batas karena di bawah 2 persen. Khusus di Karawang ini, produktivitas padi 8 ton per hektare, biasanya hanya 5 sampai 6 ton. Bulog diharapkan dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini agar cadangan beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang," kata Syahrul saat acara panen padi di Desa Ciptamarga, Kecamatan Jayakerta, Karawang, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).

Dia menuturkan, di kecamatan Jayakerta, Karawang ini luas panen padi mencapai 2.000 hektare dan hasil panennya sekitar 8 ton per hektare.  

Menurut Syahrul, selama 3 tahun terakhir ini alam di Indonesia cukup bersahabat dan pada 2023 tentu ada tantang perubahan iklim ekstrem sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali.

“Kita berharap penanaman tiga kali setahun, yaitu padi-padi-palawija atau sebaliknya. Kemudian kita pun perkuat sistem logistik pangan," jelas politikus NasDem itu.

Lebih lanjut, sebagai upaya peningkatan produksi komoditas pertanian, khususnya padi, pemerintah menyiapkan dana kredit usaha rakyat (KUR). Pembangunan pertanian tidak lagi semata-semata dengan menyalurkan bantuan input produksi yang dibutuhkan petani, tetapi dengan KUR petani dapat meningkatkan produksi secara maju, mandiri, dan modern.

"KUR ini adalah kebijakan Bapak Presiden Jokowi untuk akselerasi pembangunan pertanian dan membantu petani itu sendiri. Untuk itu, pihak perbankan harus mempercepat akses KUR kepada petani dan begitu juga pemerintah daerah harus berada di lapangan untuk menyemati pertanian dan petani. Kita optimistis hasil panen padi awal 2023 untuk memenuhi kebutuhan nasional," tegas Syahrul.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh mengatakan, petani mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan pertanian pada 2022 untuk Kabupaten Karawang sangat luar biasa. Adapun, luas panen padi Kabupaten Karawang pada bulan Januari 18.103 hektare, produktivitasnya mencapai 8 ton per hektare dengan harga gabah petani menguntungkan petani Rp6.000 sampai Rp6.100 per kg.

"Dan hari ini ada bantuan benih padi 500 hektare, mesin power trasher. Kami berharap Kabupaten Karawang terus menjadi penyokong kebutuhan beras nasional," tutur Aep.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper