Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pulihnya sektor ritel pascapandemi Covid-19, terpantau masih ada sejumlah pusat perbelanjaan atau mal di pusat kota Jakarta yang sepi pengunjung.
Berdasarkan pantauan Bisnis pada Minggu (8/1/2023), ada 3 pusat mal legendaris yang kini tampak lengang tanpa pengunjung dan minim tenant yang membuka lapak bisnisnya.
Beberapa mal di antaranya yaitu Plaza Semanggi di Setiabudi, Jakarta Selatan, Ratu Plaza di Sudirman, Jakarta Pusat dan Mall Blok M di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Berikut ini daftar mal sepi di Jakarta dan kondisinya terkini:
1. Plaza Semanggi
Plaza Semanggi merupakan pusat perbelanjaan yang memiliki 8 lantai utama. Meski berada di sentral Ibu Kota, mal itu kini tak begitu ramai pengunjung maupun penyewa.
Dalam satu lantai, ruko yang buka sekitar 6-7 gerai dari puluhan. Salah satu staf dari tenant penjual baju dan perabotan mengatakan mal tersebut masih sepi sejak Indonesia dilanda Covid-19.
"Dari pandemi ini masih sepi. Hari biasa, hari libur sama saja kaya gini," kata Ira (38), saat ditemui di Plaza Semanggi, Minggu (8/1/2023).
Meski demikian, Ira meyakini pusat perbelanjaan tersebut akan kembali ramai karena masih ada beberapa pengunjung yang datang. Dia juga berharap pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat menarik lebih banyak pengunjung ke mal tersebut.
Dari segi omzet, dia tak bisa menyebutkan pasti penurunan sejak pandemi. Namun, dagangannya masih bisa laku di kisaran Rp400.000-Rp650.000 per hari.
Eskalator di mal ini tidak beroperasi, tapi masih ada lift yang difungsikan untuk pengunjung. Toilet pun hanya beberapa yang dibuka, sebagian toilet di beberapa lantai tertulis 'sedang dalam perbaikan'.
2. Ratu Plaza
Bergeser ke pusat perbelanjaan Ratu Plaza yang lokasinya sangat strategis karena tepat berada di depan stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Istora Mandiri. Meski dekat dengan transportasi umum, kondisi mal tersebut pun masih sama dengan Plaza Semanggi.
Dari 5 lantai utama, ada beberapa gerai yang masih buka misalnya iBox, Asus, IT Galeri dan berbagai restoran cepat saji. Berdasarkan salah satu petugas keamanan, sepinya pengunjung telah terjadi sejak 2020.
"Ini dari pandemi saja, tahun 2020 ya. Banyaknya paling ya makan, belanja paling elektronik itu kaya iBox atau servis HP di atas," ungkap petugas tersebut.
Di sisi lain, salah seorang penyewa gerai yang membuka lapak servis elektronik mengatakan alasannya bertahan sebab masih ada pelanggan setia yang sudah berlangganan cukup lama. Dia meyakini kondisi mal tersebut akan kembali seperti semula setelah PPKM dicabut.
3. Mal Blok M
Salah satu mal legendaris di Jakarta yaitu Mal Blok M yang dulunya sempat populer sebagai tempat tongkrongan anak muda, kini nampak sepi pengunjung.
Berdasarkan pantauan Bisnis, mal di bawah tanah tersebut terlihat sepi, hanya ada 8 gerai yang buka dari deretan kios.
Tidak hanya penjual baju dan makanan saja yang membuka gerai di mal tersebut. Di lantai bawah pun terdapat bursa mobil bekas yang masih dipenuhi berbagai jenis mobil seken. Namun, hanya sedikit pengujung yang mendatangi lokasi tersebut.
Sebagian penyewa mengatakan, masih ingin bertahan karena tarif sewa yang masih terjangkau dan ada kalanya momen ramai di mana pengunjung berburu baju murah, meski tak seramai dahulu.
Dari kondisi tersebut, salah satu penyewa yakni Rudi (45) menyadari adanya pergeseran tren digitalisasi yang terjadi di kalangan penjual. Dari pedagang maupun pembeli kini lebih memiliki menggunakan platform online untuk bertransaksi.