Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hari ini melepas perdana kapal Tol Laut pada pembuka tahun anggaran 2023 dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (5/1/2023). Kapal tersebut membawa bahan pangan dari Surabaya hingga daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pelaksanaan Tol Laut, atau penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, pada tahun ini diawali dengan pelepasan perdana kapal KM. Kendhaga Nusantara 7.
Pada tahun ini, kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni itu melayani trayek T-14 dengan rute pelayaran Tanjung Perak–Larantuka (Tabilota)–Lembata (Lewoleba)–Kalabahi–Tanjung Perak.
"Dengan adanya pelepasan perdana kapal Tol Laut pada awal tahun ini, diharapkan dapat menjadi semangat baru bagi kita semua dalam menyukseskan program tol laut untuk memenuhi kebutuhan barang pokok dan penting ke daerah terdepan, terpencil, tertinggal dan perbatasan [T3P] sesuai dengan amanat Perpres No. 27/2021," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Hendri Ginting di Pelabuhan Tanjung Perak, dikutip dari siaran pers, Kamis (5/1/2023).
Kapal Kendhaga Nusantara 7 tersebut membawa muatan sebanyak 57 twenty-foot equivalent per units (TEUs) TEUs, dan akan melakukan pengiriman muatan sebanyak 21 TEUs ke Larantuka, 33 TEUs ke Lewoleba, dan 3 TEUs ke Kalabahi.
"Pelayanan ini diharapkan dapat mengakomodasi pengiriman logistik dari sisi angkutan laut dalam upaya memenuhi kebutuhan Bahan Pokok dan Penting ke daerah utamanya pada Provinsi Nusa Tenggara Barat," lanjut Hendri.
Baca Juga
Adapun kegiatan Tol Laut Tahun Anggaran 2023 akan melayani sebanyak 39 trayek dengan rincian penugasan 20 trayek kepada perusahaan pelat merah. Rinciannta, PT Pelni melayani 11 trayek, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melayani lima trayek, dan PT Djakarta Lloyd (Persero) melayani empat trayek.
Selain kepada BUMN, pelayanan Tol Laut akan dilelang secara umum kepada operator pelayaran swasta. Pelelangan umum akan dilakukan kepada operator swasta untuk total 19 trayek lainnya.
"Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya program tol laut pada tahun 2022 kemarin, khususnya bagi seluruh stakeholder yang telah memanfaatkan kapal-kapal Tol Laut, semoga pelaksanaan Tol Laut pada tahun 2023 dapat berjalan lebih baik lagi," ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antarlembaga Buyung Lalana mengatakan bahwa Tol Laut adalah salah satu upaya pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan untuk masyarakat di wilayah T3P dan menekan disparitas harga.
"Tol Laut memberi dampak positif besar salah satu contoh di daerah Papua yang merasakan perubahan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Yossianis Marciano merincikan bahwa pelayaran perdana di 2023 oleh KM Kendhaga Nusantara 7 tersebut sudah terisi dengan muatan sebanyak 35 TEUs.
Muatan pada pelayaran perdana kapal Pelni itu sebagian besar berisi bahan pangan seperti, minyak, beras, gula, dan tepung terigu. Muatan akan dibawa menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi.
"Kami sebagai operator berharap kepada seluruh pihak, baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah maupun pelaku bisnis untuk memanfaatkan angkutan Tol Laut serta terus mendorong dan memanfaatkan muatan balik untuk memasarkan komoditas unggulan daerahnya sehingga tercipta pemerataan distribusi logistik di Indonesia," tutupnya.
Untuk diketahui, produksi tol laut pada 2022 dari Januari hingga 31 Desember mencapai 14.508 TEUs atau 115,86 persen di atas target 12.521 TEUs.