CEO Goldman Sachs hingga Ekonom Universitas Harvard
- CEO Goldman Sachs David Solomon
David menilai umumnya ketika berada dalam skenario ekonomi seperti ini, di mana inflasi bergerak liar, sangat sulit untuk keluar siklus tersebut tanpa perlambatan ekonomi yang nyata. "AS kemungkinan besar akan mengalami resesi." tuturnya.
- CEO DoubleLine Capital Jeff Gundlach
Jeff memperkirakan kemungkinan AS mengalami resesi ringan mencapai 60 persen dalam enam hingga delapan bulan ke depan
“Untuk tahun 2023, kemungkinan (resesi) mencapai lebih dari 80 persen,” ungkapnya.
- CEO Omega Advisors Leon Cooperman
Leon Cooperman memaparkan kombinasi pengetatan The Fed, pengetatan kuantitatif, penguatan dolar AS, dan harga minyak akan mengakibatkan resesi pada paruh kedua tahun 2023.
"Kita telah menarik permintaan ke depan karena kebijakan fiskal dan moneter yang sangat tidak tepat, dan pada akhirnya harga yang harus dibayar," ujarnya.
- Co-CIO Bridgewater Associates Greg Jensen
Greg memperkirakan resesi yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan pasar. Tahun 2023 kemungkinan akan menjadi tahun resesi global yang sangat signifikan.
Baca Juga
"Anda mungkin tidak akan melihat bagian bawah pasar ekuitas hingga pasar melemah dalam enam hingga tujuh bulan dari sekarang. Anda mungkin tidak akan melihat akhir dari pelemahan ekonomi selama sembilan bulan atau lebih setelah itu." jelasnya.
- Ekonom NYU Stern Nouriel Roubini
Menurut Nouriel, sejarah menunjukkan bahwa akan hampir mustahil untuk menghindari pendaratan keras atau hard landing perekonomian.
"AS tidak hanya akan mengalami inflasi, tidak hanya resesi, tetapi apa yang saya sebut 'Krisis Utang Stagflasi Besar'. Jadi ini jauh lebih buruk daripada tahun 70-an, dan mungkin seburuk selama krisis keuangan global." ucapnya.
- Ekonom Harvard Ken Rogoff
Ekonom Universitas Harvard Ken Rogoff memberikan pandangannya yang suram terhadap perekonomian setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin ke kisaran 3,75-4 persen pada November 2022 lalu.
"Anda benar-benar harus melihat dunia yang berada dalam kondisi buruk. Sangat sulit bagi AS untuk menolaknya. Saya khawatir bahwa kita tidak hanya akan mengalami resesi ringan, saya pikir kemungkinan kita mengalami resesi yang signifikan sangat tinggi." ujarnya.