Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuota BBM Pertalite 2023 Diperkirakan Naik Hingga 32 Juta Kl

Kuota BBM jenis Pertalite tahun ini diperkirakan akan meningkat dibandingkan alokasi pada 2022.
Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (4/1/2023).
Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa kuota jenis BBM khusus penugasan (JBKP) Pertalite pada tahun ini diperkirakan akan berada di angka 29 juta kiloliter (kl) hingga 32 juta kiloliter.

Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan alokasi kuota tahun lalu yang ditetapkan sebanyak 29,91 juta kl.

“Untuk minyak Solar itu sekitar 16 juta kl, kalau nggak salah. Kalau pertalite ini kan sebetulnya kuotanya, kalau pertalite kan JBKP kan, ini volumenya masih kita melihat penugasan dari pemerintah sekitar 29 sampai 32 juta kl,” ungkap Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra saat ditemui di Gedung BPH Migas, Jakarta, Rabu (4/1/2023).

Menurutnya, angka kuota BBM bersubsidi tersebut akan dievaluasi setiap triwulan atau tiga bulan sekali. Dalam hal ini, Ega menyebut, pihaknya sudah mendapatkan Surat Keterangan Penugasan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Belum [final untuk setahun] kalau kuota kan tiap tiga bulan tuh ada review verifikasi volume ya, dan kita mendapatkan penugasan dari BPH [Migas] itu sebetulnya SK-nya setiap triwulan, setiap triwulan ada evaluasi,” imbuh Ega.

Meskipun penetapan kuota untuk satu tahun ke depan belum final, Ega menuturkan usulan kuota untuk triwulan I/2023 ini sudah disetujui BPH Migas.

“Itu satu tahun kan [belum final], tapi yang diberikan baru 3 bulan,” kata Ega.

Sebelumnya, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady menyebutkan, kuota BBM bersubsidi ini belum rampung dihitung oleh pemerintah.

“Belum, itu rutenya masih panjang kali lebar jadi ini kan harus dikaji bersama dulu di Kementerian Keuangan, Ditjen Migas kan ngitung juga, ngitung kemampuan pemerintah itu seberapa baru nanti diturunkan,” kata Sentot.

Adapun, pada tahun lalu, pemerintah sempat menambah kuota BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang meningkat. 

BPH Migas melaporkan penambahan kuota Pertalite dilakukan sebanyak 6,86 juta kl dari kuota awal 23,05 juta kl, sedangkan untuk BBM solar subsidi ditambah 2,73 juta kl dari kuota awal sebanyak 15,1 juta kl.

“Konsumsi BBM baik Solar maupun Pertalite mengalami lonjakan, sehingga jika tidak ditambah, kuotanya akan habis pada pertengahan Oktober 2022 untuk Pertalite dan pada pertengahan November untuk Solar. Penambahan kuota berlaku sejak 1 Oktober 2022,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati melalui siaran pers, Selasa (4/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper