Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Bos IMF Ingatkan Ngerinya Ekonomi Global 2023, Resesi Nih!

Bos IMF Kristalina Georgieva mengingatkan ngerinya kondisi ekonomi global pada 2023. Siap-siap resesi!
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva/Bloomberg
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memperingatkan bahwa ekonomi global menghadapi tahun yang sulit pada 2023, bahkan lebih keras dari tahun sebelumnya akibat ancaman resesi

“Kami perkirakan sepertiga ekonomi dunia akan mengalami resesi,” kata Georgieva dalam acara 'Face the Nation' di CBS seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (2/1/2023). 

IMF telah memperingatkan pada bulan Oktober bahwa lebih dari sepertiga ekonomi global akan berkontraksi dan ada peluang 25 persen dari PDB global tumbuh kurang dari 2 persen pada tahun 2023.

Mengacu pada kondisi tersebut, lanjutnya, IMF telah mendefinisikan situasi di sebagian kawasan sebagai resesi global.

“Mengapa [resesi]? Karena tiga ekonomi besar, yaitu ​​Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China, semuanya melambat secara bersamaan," tegasnya.

Meneliti tiga ekonomi terbesar di CBS, Georgieva melukiskan gambaran beragam tentang kemampuan AS, Uni Eropa, dan China menahan penurunan laju ekonomi pada tahun ini. 

Dia menuturkan sebenarnya pemerintah AS dapat menghindari resesi. Sayangnya, kata ia, Uni Eropa sangat terpukul oleh perang Rusia vs Ukraina.

Menurutnya, setengah kawasan Uni Eropa akan mengalami resesi pada tahun ini. Pada saat yang sama, Kristalina mengatakan China menghadapi tahun yang sulit. Hal tersebut terjadi lantaran pemerintahan Xi Jinping masih belum dapat mengatasi gelombang pandemi Covid-19. 

“Itu diterjemahkan menjadi tren negatif secara global. Ketika kita melihat pasar negara berkembang atau emerging market, di sana, gambarannya bahkan lebih mengerikan," ucapnya. 

Namun, dia menilai prospek ekonomi terbesar di dunia atau Amerika Serikat dapat memberikan jeda. 

"Jika ketahanan pasar tenaga kerja di AS bertahan, AS akan membantu dunia melewati tahun yang sangat sulit ini," kata Georgieva.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 2,7 persen tahun depan, melambat dari 3,2 persen pada 2022.

Kristalina Georgieva menyampaikan bahwa sejumlah indikator telah menunjukkan adanya potensi penurunan pertumbuhan ekonomi global yang akan terus berlanjut.

Dia menyoroti ancaman krisis global yang dapat terjadi pada tahun depan. Tingginya harga pangan dan energi, serta masih tingginya laju inflasi di banyak negara berisiko menimbulkan resesi global pada 2023.

IMF pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara maju, yatu menjadi 1,1 persen pada 2023, dari tahun ini yang diperkirakan tumbuh 2,4 persen.

Sementara itu, ekonomi negara berkembang diperkirakan tumbuh stagnan sebesar 3,7 persen pada 2023 dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper