Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 6 Sektor yang Paling Banyak Serap Lahan Kawasan Industri di 2022

Berikut ini 6 sektor yang paling banyak menyerap lahan di kawasan industri Jabodetabek-Karawang sepanjang 2022.
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa
Kawasan Industri Jababeka di Cikarang, Kabupaten bekasi, Jawa barat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Penyerapan lahan di kawasan industri sempat tersendat sepanjang 2022. Meski begitu, optimalisasi lahan akan tetap dimanfaatkan terutama bagi sejumlah sektor usaha, seperti data center hingga otomotif di 2023.

Data Colliers menyebutkan, penjualan lahan industri pada kuartal III/2022 merupakan penjualan terendah di 2022 yakni 24,5 hektare. Adapun, total transaksi periode Januari-September 2022 mencapai 139,7 hektare.

Capaian penjualan di kuartal III/2022 hanya sekitar 66 persen dari pencapaian di 2021. Hal ini dibenarkan oleh pelaku usaha yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI).

"Ya, sedikit [menurun] dibandingkan dengan tahun lalu. Memang, secara garis besar sampai kuartal ketiga untuk Jabodetabek dan karawang itu sekitar 130 hektare [penjualan], mungkin sampai Desember ini ya sekitar 150-160 hektare," kata Ketua Umum HKI, Sanny Iskandar kepada Bisnis, Senin (2/1/2023).

Adapun, data Colliers menunjukkan kawasan industri Greenland International Industrial Center di Cikarang, masih mendukung kinerja penjualan lahan industri dengan total lahan terjual mencapai 11,6 hektare.

Lahan yang dijual terdiri dari dua bidang tanah ke perusahaan pusat data masing-masing seluas 5,0 hektare dan 5,2 hektare. Selain itu, perusahaan otomotif membeli lahan seluas 1,4 hektare.

Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan selama ini GIIC secara konsisten mencatatkan penjualan secara rutin dan juga dalam jumlah yang cukup besar jika dibandingkan dengan daerah lain.

Di kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Karawang, di mana sebuah perusahaan tekstil asal Korea mengakuisisi total lahan seluas 7,3 hektare. Sisa 0,5 hektare dibeli oleh perusahaan yang identitasnya dirahasiakan.

"Akuisisi lahan tersebut merupakan penjualan terbesar AIH setelah transaksi terakhir pada awal 2021," ujarnya.

Selanjutnya, dua kawasan industri di Bekasi masing-masing mencatatkan dua transaksi yang memadai, yakni Bekasi Fajar yang menjual 2 hektare lahan ke perusahaan otomotif dan Jababeka yang menjual 1,5 hektare lahan pada kuartal III/2022.

Di sebelah barat, kawasan industri Modern Cikande melaporkan transaksi seluas 1,29 hektare. Meski jumlahnya kecil, tercatat ada empat transaksi, masing-masing tiga dari perusahaan lokal dan satu dari Taiwan, yang memproduksi bahan bangunan sebagai bagian dari ekspansinya.

Sementara itu, Griya Idola mencatat penjualan satu unit SFB (Smart Factory Building) ke perusahaan migas, serta tanah kavling ke perusahaan kimia. Total luas lahan yang ditransaksikan pada kuratal ketiga ini adalah 0,28 hektare.

Secara keseluruhan di 2022, sektor yang paling aktif bertransaksi dalam penjualan lahan industri 2023 yaitu Data Center (44,01 persen), Logistik/Pergudangan (18,83 persen), Bahan Kimia (8,12 persen), Otomotif (7,40 persen), Tekstil (5,81 persen) dan Manufaktur (5,33 persen).

"Pusat data masih akan menjadi tulang punggung penjualan lahan industri sepanjang 2022. Tren ini diprediksi akan berlanjut di kuartal IV/2022 dan kemungkinan masih akan menjadi sektor yang mendorong pertumbuhan di tahun 2023. Begitu pula sektor logistik akan terus berkembang ke depannya," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper