Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kunjungan turis asing atau wisatawan mancanegara (wisman) secara kumulatif pada periode November 2022 atau pada bulan di mana masa puncak KTT G20, turun 3,19 persen secara month-to-month (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada November 2022 terdapat 544.827 kunjungan melalui pintu masuk utama dan sebanyak 112.442 kunjungan melalui pintu masuk perbatasan.
“Jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk utama menurun 3,6 persen [mtm], dan melalui pintu perbatasan juga menurun 1,21 persen [mtm],” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam Rilis Berita Resmi Statistik (BRS), Senin (2/1/2023).
Kunjungan wisman melalui pintu masuk utama menurun dibanding bulan sebelumnya, dari 565.084 kunjungan menjadi 544.827 kunjungan. Hal yang sama terjadi pada jumlah kunjungan wisman melalui pintu masuk perbatasan, dari 113.817 menjadi 112.442 kunjungan.
Dengan demikian, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada November 2022 mencapai 657.270 kunjungan, naik 336,50 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada November 2021. Namun, jika dibandingkan dengan Oktober 2022, jumlah kunjungan Wisman pada November 2022 justru mengalami penurunan sebesar 3,19 persen.
Sementara itu, pada periode tersebut diketahui terdapat agenda pemerintah berupa KTT G20 yang dilaksanakan di beberapa daerah seperti Bali dan DI Yogyakarta. Namun, jumlah kunjungan wisman justru turun.
Margo menjelaskan lebih lanjut, bahwa penurunan jumlah kunjungan terjadi akibat adanya pembatasan penerbangan reguler selama masa KTT G20, khususnya menuju Bali, yang merupakan tempat acara utama.
“Meskipun ada G20, jumlah wisman justru turun. Berdasarkan catatan kami karena adanya pembatasan penerbangan reguler ke Bali dari 13-17 November 2022. Ada perlakuan khusus untuk reguler, karena berfokus pada acara G20,” jelasnya.
Kondisi tersebut juga tercermin dari jumlah kunjungan wisman melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang turun 3,82 persen (mtm) pada November 2022, dari 305.152 kunjungan, menjadi 287.025 kunjungan.
Meski demikian, bila membandingkan secara kumulatif dari Januari-November 2022 terdapat 4,6 juta kunjungan. Jumlah tersebut telah jauh melebihi target batas atas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu 3,4 juta kunjungan.
Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditargetkan menghasilkan kinerja yang cukup tinggi pada 2023, melalui target 7,4 juta kunjungan wisman dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.
"Kami semakin yakin target pencapaian wisatawan nusantara yang dua kali lipat mencapai 1,4 miliar pergerakan dan 7,4 juta wisman. Setengahnya akan ada di Bali dan itu akan bisa kami wujudkan di 2023 dan 2024, ada target 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kita perjuangkan untuk kita realisasikan," kata Sandiaga dalam keterangan resmi, Senin (2/1/2023).