Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lion Air Group Bakal Perluas Sayap ke India hingga Pakistan

Pada 2023, Lion Air Group bakal memperluas rute penerbangan yang dilayani khususnya ke kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh, India, Pakistan, dan Sri Lanka.
Pesawat Lion Air menjadi latar belakang para calon penumpang di Bandara Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (12/2/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Pesawat Lion Air menjadi latar belakang para calon penumpang di Bandara Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (12/2/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA- Lion Air Group bakal memperluas rute penerbangan yang dilayani khususnya ke kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh, India, Pakistan, dan Sri Lanka, pada 2023.

Presiden Direktur Lion Air Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan rencana penambahan rute penerbangan langsung ke empat negara tersebut masih dalam tahap pembahasan, dan diharapkan bisa mulai beroperasi tahun depan.

"Ada [penambahan rute]. Kami menambah beberapa rute khususnya ke Asia Selatan itu masih dalam pembicaraan kita dengan Bangladesh, Sri Lanka, India, Pakistan, sudah kami jajaki. Mudah-mudahan tahun 2023 akan terlaksana penerbangan tambahan rute internasional," terang Daniel saat ditemui di Pos Bloc, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Selain penambahan rute baru tersebut, Lion Air Group bakal menambah frekuensi penerbangan ke sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Kuala Lumpur.

"Terus ke Penang dari Banda Aceh ada, dari Medan Ada, dari Pekanbaru juga ada. Optimislah kami," terang lanjut Daniel.

Pada sisi armada, grup perusahaan yang membawahi maskapai Lion Air, Batik Air, Wings Air, dan Super Air Jet itu kini sudah mengoperasikan total 287 pesawat. Jika ditotal dengan yang berbasis di luar negeri seperti Thai Lion Air, maka jumlah armada yang dioperasikan sudah mencapai 317 pesawat.

Pada tahun depan, Daniel mengatakan akan terus meneruskan penambahan armada penerbangan, sejalan dengan tingginya kebutuhan terhadap transportasi udara.

Saat ini, sambungnya, penambahan armada yang sudah dilakukan oleh perusahaan masih baru 50 persen dari target.

"Khususnya armada yang baru, masih kurang lebih sekitar 50 persen lagi lah kita tambah. Sekarang saja sudah 43, mungkin sampai 70 sampai dengan 80-an," jelasnya.

Kini, sektor penerbangan sudah mulai kembali pulih ke level prapandemi. Khususnya pada penerbangan domestik, levek pemulihan disebut sudah mencapai sekitar 71 persen dari level 2019.

Sementara itu, penerbangan rute mancanegara disebut telah mencapai 33 persen dari level 2019.

"Beberapa yang kami catat di seluruh bandara sudah recover pada jumlah konektivitas atau movement yang sama dengan 2019. Katakan, Soekarno-Hatta sudah 81 movement [per hari], Denpasar 32 movement, Ujung Pandang 32 movement," jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Istana Negara, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/12/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper