Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Cari Cuan Larangan Ekspor Bauksit, Pengamat: Tidak Mudah

Kebijakan larangan ekspor bauksit memang bisa mendatangkan cuan lebih banyak bagi Indonesia, namun hal tersebut tidak mudah. 
Penambangan bauksit di Bintan, Kepulauan Riau. Kebijakan larangan ekspor bauksit memang bisa mendatangkan cuan lebih banyak bagi Indonesia, namun hal tersebut tidak mudah.  /Antara-Niko Panama
Penambangan bauksit di Bintan, Kepulauan Riau. Kebijakan larangan ekspor bauksit memang bisa mendatangkan cuan lebih banyak bagi Indonesia, namun hal tersebut tidak mudah.  /Antara-Niko Panama

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut kebijakan larangan ekspor bauksit mulai Juni 2023 mendatang dapat mendatangkan cuan lebih besar bagi Indonesia ketimbang mengekspor bijih bauksit tanpa hilirisasi lantaran industrialisasi yang juga akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara. Meskipun hal tersebut tidak bisa didapat secara instan.

"Dari industrialisasi bauksit di dalam negeri ini kita perkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp21 triliun menjadi sekitar Rp62 triliun," ungkap Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (21/12/2022).

Sebelumnya, Indonesia berhasil meningkatkan nilai ekspor nikel hingga 19 kali lipat yang semula hanya Rp17 triliun atau US$1,1 miliar di akhir tahun 2014 meningkat menjadi Rp326 triliun atau US$20,9 miliar pada tahun 2021, melalui larangan ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020 yang lalu.

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyebut, kebijakan larangan ekspor mineral memang bisa mendatangkan cuan lebih banyak bagi Indonesia, namun hal tersebut tidak mudah. 

Menurutnya, angka Rp62 triliun yang dimaksudkan oleh Presiden sebagai angka yang bisa diraih setelah pelarangan ekspor bauksit baru akan diraih ketika nilai tambah dapat meningkat setelah bijih bauksit berhasil dihilirisasi dan menghasilkan produk turunan bauksit. Sementara, kini Indonesia masih belum mempunyai fasilitas hilirisasi bauksit yang memadai.

“Memang tidak mudah untuk memperoleh tambahan pendapatan sebesar itu melalui larangan ekspor bauksit. Masih ada berbagai tantangan dan penentangan. Salah satu tantangan itu  adalah kapasitas smelter masih sangat terbatas untuk hilirisasi seluruh hasil bijih bauksit,” ungkap Fahmy kepada Bisnis pada Jumat (23/12/2022).

Meskipun demikian, Fahmy menyebut, larangan ekspor bauksit ini harus menjadi pecut bagi pengusaha untuk membangun fasilitas hilirisasi dan mendorong investor untuk menanamkan modal di bidang ini.

Sebelumnya, Pelaksana Harian Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Ronald Sulistyanto menyebut, Indonesia hanya memiliki 2 unit smelter bakal hilirisasi bijih bauksit, dengan kapasitas 12 juta ton per tahunnya.

Sementara, total bijih bauksit yang diproduksi oleh perusahaan mencapai angka 56 juta ton, sehingga sebanyak 44 juta ton bauksit terancam menganggur akibat kebijakan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper