Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan lahan di kawasan industri diperkirakan bakal bertambah 200 hektaredi 2023. Lahan tersebut berada di wilayah timur Jabodetabek yakni Cikarang dan Karawang, Jawa Barat.
Berdasarkan data dari konsultan properti Cushman & Wakefield, sepanjang 2022 penyerapan bersih lahan industri mengalami penurunan permintaan.
Penyerapan lahan sepanjang 2022 mencapai 150 hektare dengan tingkat penjualan 60 persen. Sementara pada tahun 2021, penyerapan mencapai lebih dari 150 hektare, tapi penjualan di level yang sama.
“Permintaan pada 2023 diperkirakan akan sedikit lebih baik dibandingkan tahun 2022,” kata Strategic Consulting Cushman & Wakefield Arief Rahardjo, Senin (26/12/2022).
Adapun, permintaan tertinggi diperkirakan berasal dari industri teknologi tinggi seperti pusat data dan industri otomotif, khususnya kendaraan listrik.
Tak hanya itu, sektor lain seperti industri barang konsumsi, makanan dan minuman juga diharapkan menjadi sumber permintaan properti industri.
Di sisi lain, pihaknya memperkirakan akan ada 100.000 meter persegi ruang gudang baru yang diharapkan memasuki pasar pada 2023.
Meskipun tingkat hunian ruang gudang pada 2023 diperkirakan meningkat, tapi persaingan yang ketat diperkirakan akan menahan pertumbuhan sewa rata-rata pasar gudang. Khususnya, pada daerah dengan permintaan tinggi seperti Jakarta dan Bekasi.
Pertumbuhan harga sewa ruang gudang naik 5 persen dari tahun sebelumnya dengan biaya tarif sewa di angka Rp75.000 per meter persegi setiap bulannya.
Sementara itu, penahanan harga tanah yang terpantau dalam beberapa tahun terakhir diperkirakan akan berlanjut pada 2023.
Melihat kondisi tersebut, Arief menerangkan prospek kawasan industri masih berada di tangan industri teknologi tinggi seperti pusat data, dan otomotif (industri kendaraan listrik) sebagai penghasil permintaan utama di 2023.
“Kemudahan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia (melalui sistem OSS), diharapkan dapat membantu permintaan lahan industri dan pergudangan,” ungkapnya.