Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pebisnis Logistik 'Terjepit' Harga BBM dan Upah Kerja

Pebisnis logistik mengaku dalam posisi terjepit antara harga BBM dan upah kerja di tengah potensi pelambatan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Truk logistik melewati jalan tol di Tb Simatupang, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Implementasi standar Euro 4 akan menguntungkan para pemilik kendaraan niaga dan logistik, termasuk Isuzu. Selain kian hemat BBM, kendaraan juga makin mudah perawatannya. /Bisnis.com
Truk logistik melewati jalan tol di Tb Simatupang, Jakarta, Rabu (28/4/2021). Implementasi standar Euro 4 akan menguntungkan para pemilik kendaraan niaga dan logistik, termasuk Isuzu. Selain kian hemat BBM, kendaraan juga makin mudah perawatannya. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku usaha logistik mengaku dalam posisi terjepit antara berbagai kepentingan di tengah potensi pelambatan ekonomi pascapandemi Covid-19. Sejumlah faktor dinilai membayangi outlook bisnis logistik di 2023, seperti bayang-bayang penaikan harga BBM tahun ini sampai dengan kenaikan upah kerja.

Direktur Utama PT Kamadjaja Logistics menilai tidak sedikit perusahaan logistik mengalami pelambatan kinerja sejak semester II/2022, tidak terkecuali perusahaannya.

Efek turunan harga BBM kepada biaya suku cadang disebut menjadi salah satu faktor utamanya, kendati penaikan harga bahan bakar bisa diteruskan (pass on) ke konsumen. Namun, Ivan menilai tantangan tahun depan akan semakin besar sejalan dengan adanya penaikan upah minimum karyawan.

"Customer hanya menerima kenaikan harga BBM, kalau harga ban naik, tarif tol naik, kemudian UMK itu kita tidak bisa pass on langsung. Hanya BBM saja kepada tarif angkutan, itu pun ditawar-tawar," ujarnya, Kamis (22/12/2022).

Seperti diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No. 18/2022 menetapkan kenaikan upah maksimal 10 persen pada 2023.

Menurut Ivan, pengusaha logistik di antaranya bakal dalam kondisi terjepit antara keharusan untuk menyesuaikan upah karyawan, sementara itu prospek bisnis tahun depan diperkirakan tidak terlalu cerah.

"Ini pengusaha banyak dalam posisi kejepit. Satu sisi, harga [biaya logistik] kami diadu terus, kemudian ada kenaikan UMK," terang Ivan.

Ketua Bidang Angkutan Multimoda Organisasi Angkutan Darat (Organda) itu memperkirakan prospek bisnis logistik tahun depan tidak akan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.

Hal tersebut, sambung Ivan, terkecuali bagi pengiriman cepat (ekspres) yang bertumpu pada e-commerce, kendati tak semua perusahaan bakal mengecap manisnya pertumbuhan perdagangan berbasis elektronik itu.

"Poinnya adalah, pada saat pandemi, semua orang terpaksa belanja online. Jadi ketika pandemi mereda, sebagian orang nyaman tetap belanja online, sebagian lagi belanja offline atau hybrid," terangnya.

Senada, Supply Chain Indonesia (SCI) memprediksi bahwa sektor logistik tidak akan benar-benar bebas dari ancaman dampak resesi global.

Supply Chain Indonesia (SCI) membeberkan tantangan sektor logistik pada kuartal IV/2022 dan pada 2023 adalah menjaga konsistensi dan tingkat pertumbuhan transportasi dan pergudangan yang tinggi, dari kuartal I/2022 sampai dengan kuartal III/2022.

Tantangan lainnya juga yaitu menghadapi ancaman resesi dan ketidakpastian rantai pasok global, termasuk sebagai dampak dari dinamika geopolitik global.

"Sektor logistik nasional diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berbagai lapangan usaha, baik melalui peningkatan volume maupun daya saing masing-masing produk dan komoditasnya. Implementasi paradigma 'ship follows the trade' harus diimbangi dengan paradigma 'ship promotes the trade'," ujar Chairman SCI Setijadi, dikutip dari siaran pers, Senin (14/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper