Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan selama ini banyak masyarakat yang salah kaprah terkait dana pemerintah daerah (Pemda) yang parkir di bank.
Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, menjelaskan Pemda bukan sengaja mengendap dana APBD di bank seperti yang biasa dikira masyarakat. Dana Pemda, lanjutnya, mengendap karena memang belum banyak tagihan dari pihak kontraktor.
"Ya sebenarnya tuh jangan salah kaprah ya. Enggak ada istilah naruh di bank, yang ada itu tagihan belum datang," ujar Kang Emil dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge (BIBC) 2023 yang disiarkan dalam kanal YouTube Bisniscom, Kamis (15/12/2022).
Dia mengungkapkan, banyak proyek pembangunan yang baru selesai pada akhir tahun. Oleh sebab itu, para kontraktor belum menagih pembayaran di awal atau pertengahan tahun.
"Karena proyek-proyek belum selesai, kontraktor kan belum nagih. Maka kelihatan seperti menumpuk," ungkapnya.
Sebaliknya, ketika akhir tahun banyak tagihan yang masuk ke Pemda masing-masing secara bersamaan.
Baca Juga
Akibatnya, anggaran Pemda langsung banyak terserap di akhir tahun.
"Akhir tahun itu puluhan persen langsung meroket karena tagihan bermunculan, proyek-proyek di akhir Desember. Biasanya gitu polanya," jelas Kang Emil.
Dia pun mengungkapkan, anggaran Pemda Jawa Barat sudah 90 persen terserap. Kang Emil pun yakin sisanya akan terserap pada dua minggu akhir 2022.
Dirinya juga kerap keliling Jawa Barat melihat pembangunan yang jor-joran pada akhir tahun.
"Menjelang akhir tahun pembangunan lagi kencang-kencangnya kan. Semua anggaran harus habis akhir Desember. Jadi saya keliling," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan agar pemerintah daerah (Pemda) tidak menahan belanjanya agar tetap menciptakan pertumbuhan ekonomi di daerah. Jokowi secara tegas meminta agar pemerintah segera merealisasikan APBD yang telah ditransferkan oleh Kementerian Keuangan pada tahun ini.
Pasalnya, realisasi serapan APBD pada akhir tahun ini tercatat jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun lalu. Jokowi mengungkapkan bahwa, pada tahun lalu jumlah kas APBD yang tersimpan berada pada kisaran Rp220 triliun. Namun, pada akhir tahun ini jumlahnya masih sekitar Rp278 triliun.