Bisnis.com, JAKARTA - Kepercayaan konsumen Inggris mendekai rekor terendah selama delapan bulan akibat goncangan resesi ekonomi. Hal itu menciptakan rentetan kesuraman negara tersebut terpanjang dalam 50 tahun.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (16/12/2022), Survei GIK Ltd. membuktikan ukuran sentimen kepercayaan konsumen Inggris naik dua poin menjadi minus 42 pada bulan Desember, mendekati pembacaan minus 49 pada bulan September yang menandai titik terendah.
Hasil tersebut menggambarkan dampak kenaikan harga dan prospek resesi pada rumah tangga Inggris, dengan lebih banyak konsumen melaporkan penurunan situasi keuangan mereka dan ekspektasi bahwa kondisi mereka akan memburuk selama 12 bulan ke depan.
"Upah riil turun karena inflasi terus menggigit daya beli. Hal ini semakin menekan anggaran diskresioner banyak rumah tangga saat kita memasuki beberapa hari belanja terakhir sebelum Natal," kata direktur strategi klien di GfK Joe Staton dikutip dari Bloomberg, Jumat (16/12/2022).
Dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya, semua indeks GIK kecuali satu indeks tabungan mencatat skor lebih rendah.
Bank of England (BOE) atau bank sentral Inggris telah menaikkan suku bunga sembilan kali selama setahun terakhir dan bersiap untuk pengetatan lebih lanjut guna mengendalikan inflasi, yaitu sebesar 10,7 persen lebih dari lima kali target 2 persen.
Biaya pinjaman yang lebih tinggi ditetapkan untuk meningkatkan tekanan pada rumah tangga pendapatan, mengikis tabungan dan mengurangi daya beli.
"Dengan sedikit kegembiraan musiman saat ini dan tidak ada prospek kabar baik fiskal dalam waktu dekat, tidak mungkin kita akan melihat pemulihan kepercayaan dalam waktu dekat," pungkasnya.