Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Inggris Jeremy Hunt mempertimbangkan untuk melanjutkan stimulus kepada seluruh bisnis di Inggris guna membantu membayar tagihan energi mereka setelah paket dukungan pemerintah berakhir pada Maret 2023.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (15/12/2022), menurut seseorang yang mengetahui persoalan ini, Menkeu Jeremy akan memberikan bantuan kepada seluruh bisnis, alih-alih kepada bisnis tertentu yang lebih membutuhkan.
Hunt sebelumnya menyampaikan akan mengurangi cakupan dukungan energi untuk bisnis mulai musim semi 2023 dengan memfokuskannya pada industri yang lebih rentan untuk menghemat biaya.
Pasalnya, paket bantuan selama enam bulan yang ada diperkirakan menelan biaya 29 miliar poundsterling atau sekitar US$36 miliar.
Menkeu dan timnya saat ini menjajaki perluasan prinsip bahwa semua perusahaan harus terus menerima bantuan, meskipun dengan nilai yang lebih rendah, karena kekhawatiran bahwa bisnis akan tertekan jika dukungan dicabut.
Para pejabat turut prihatin dengan kerumitan dalam memutuskan perusahaan mana yang sangat rentan dan harus mendapat manfaat dari dukungan yang lebih ditargetkan.
Baca Juga
Proposal itu adalah salah satu dari banyak opsi yang sedang dikerjakan oleh para pejabat.
Maka, cepat atau lambat Hunt akan menetapkan apa yang ingin dia lakukan bulan ini. Pebisnis di Inggris memperkirakan biaya energi melonjak lebih dari dua kali lipat tahun depan ketika paket dukungan pemerintah berakhir.