Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan tajak atau pemboran perdana laut dalam pada Sumur Rencong-1X yang menjadi bagian pembuktian sumber daya migas di Wilayah Kerja (WK) Andaman III belakangan tidak membuahkan hasil atau dry hole.
Belakangan operator WK Andaman III, Repsol Andaman B.V disebutkan enggan melanjutkan pengeboran pada sumur eksplorasi ke-2 untuk membuktikan cadangan migas di blok lepas pantai Aceh tersebut.
“Kalau Andaman III tampaknya Repsol dry hole kemarin,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII di DPR RI, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Lewat hasil tajak perdana itu, Tutuka mengatakan, kementeriannya tidak menaruh target yang optimis untuk Repsol Andaman B.V.
Di sisi lain, hasil pemetaan potensi sumber daya migas yang terkandung di Blok Andaman I, Andaman II, dan South Andaman belakangan menunjukkan hasil yang positif.
Dengan demikian, dia mengatakan, pemerintah tengah memerhatikan dengan intens pengembangan sejumlah blok yang berpotensi menghasilkan migas prospektif mendatang.
Baca Juga
“Jadi kita tidak terlalu berharap kepada Repsol di Andaman III,” kata dia.
Sebelumnya, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan Repsol Andaman B.V telah berhasil melakukan tajak perdana pada Sumur Rencong-1X di perairan Provinsi Aceh. Hal ini dilakukan dalam rangka mencari cadangan migas yang baru.
Deputi Operasi BPMA Edy Kurniawan menyampaikan bahwa instansi itu terus mendorong kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk melakukan kegiatan pemboran yang masif dalam rangka menemukan cadangan migas baru. Diharapkan dengan adanya penemuan yang baru ini, ketersediaan migas nasional tetap terjaga serta mendukung berjalannya roda ekonomi khususnya di Aceh.
“Kami mengapresiasi komitmen Repsol Andaman B.V selaku kontraktor kontrak kerja sama yang saat ini sedang melakukan pemboran laut dalam di Perairan Aceh. Kegiatan ini tentunya dapat berjalan dengan baik karena ada dukungan dukungan stakeholder daerah dalam kelancaran kegiatan pemboran ini,” katanya dalam siaran resmi, Rabu (20/7/2022).
Sumur eksplorasi lepas pantai terletak di WK Andaman III dengan kedalaman air laut sekitar 1.100 meter. Pemboran lepas pantai yang dilaksanakan kurang lebih berjarak 42 kilometer dari garis pantai Aceh Utara tersebut merupakan jenis pemboran laut dalam atau deepwater.
WK Andaman III adalah WK eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman dalam lelang wilayah kerja pada 2009. Kontrak kerja sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Pada 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh perusahaan migas asal Spanyol itu.
Kemudian pada 2019, perusahaan migas asal Malaysia, Petronas melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. mengakuisisi 49 persen hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian wilayah kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.
Blok Andaman III merupakan bagian dari rangkaian Wilayah Kerja Andaman yang terletak di perairan Selat Malaka. Wilayah kerja lain yang terdapat di dalam regional ini adalah WK Andaman I dan South Andaman yang dioperasikan oleh Mubadala Petroleum dan WK Andaman II yang di operasikan oleh Premier Oil Andaman Ltd.