Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja angkutan barang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI semakin meningkat jelang akhir 2022, khususnya berkat komoditas batu bara.
Pada tahun ini, angkutan barang KAI sudah mencapai 52,6 juta ton sampai dengan November 2022. Jumlah tersebut naik 14,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 46,1 juta ton.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan angkutan barang KAI merupakan salah satu andalan perusahaan di saat angkutan penumpang sedang terus tumbuh secara bertahap pascapandemi.
“KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional,” ujar Joni, dikutip dari siaran pers, Selasa (13/12/2022).
Peningkatan tertinggi angkutan barang tahun ini terjadi pada komoditas batu bara. Volumenya bertambah 5,8 juta ton atau naik 16 persen, dari 35,3 juta ton menjadi 41,1 juta ton.
Peningkatan juga terjadi pada angkutan peti kemas sebesar 687.000 ton atau naik 18 persen, dari 3,7 juta ton menjadi 4,4 juta ton.
Joni juga mencatat tren positif terjadi pada komoditas lain seperti CPO, BBM, semen, retail, dan lainnya.
Faktor pertumbuhan komoditas tersebut antara lain didorong oleh adanya penambahan sarana serta perjalanan kereta api barang. Untuk angkutan batu bara, KAI telah menambah sarana berupa gerbong-gerbong baru. Sementara itu pada angkutan peti kemas, KAI sudah memperbanyak perjalanan kereta angkutannya.
Untuk diketahui, kereta barang yang dioperasikan oleh KAI berada di Jawa dan Sumatra. Untuk pengoperasian di Jawa, angkutan barang KAI sampai dengan November 2022 didominasi oleh peti kemas sebesar 4,2 juta ton.
Kemudian, angkutan BBM sebesar 1,5 juta ton dan semen sebesar 1,3 juta ton.
Baca Juga
Di Sumatra, angkutan barang KAI paling banyak menangkut komoditas batu bara sebanyak 40,7 juta ton, dan diikuti semen sebanyak 1,8 juta ton.
Joni mengatakan bahwa komposisi angkutan barang KAI saat ini lebih didominasi untuk angkutan di Pulau Sumatra dengan angkutan batu baranya. Sebesar 85 persenn dari total volume angkutan barang KAI ada di Sumatra yakni 44,7 juta ton.
Oleh karena itu, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, kinerja angkutan barang KAI pada 2027 bisa mencapai volume sebesar 105 juta ton.
Untuk mencapai target tersebut, KAI akan menambah jumlah gerbong barang secara bertahap untuk mengakomodasi target peningkatan volume tersebut. KAI juga terus mencari potensi komoditas dan relasi angkutan barang baru.