Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Lingkungan, PTBA Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai 5.197 Hektare

PTBA melakukan rehabilitasi DAS di 33 desa yang tersebar pada 4 kabupaten, yaitu Muara Enim (Sumsel), Lahat (Sumsel), Banyuasin (Sumsel) dan Kulonprogo (DIY).
Pekerja PTBA sedang menyusuri daerah aliran sungai (DAS) untuk menanam bakau. Rehabilitasi DAS juga merupakan wujud komitmen PTBA untuk melakukan dekarbonisasi. 
Pekerja PTBA sedang menyusuri daerah aliran sungai (DAS) untuk menanam bakau. Rehabilitasi DAS juga merupakan wujud komitmen PTBA untuk melakukan dekarbonisasi. 

Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai perusahaan yang memegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memiliki kewajiban untuk melakukan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS). 

Sesuai dengan SK Rehabilitasi DAS dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), rehabilitasi DAS hingga saat ini telah dilakukan PTBA. 

PTBA melakukan rehabilitasi DAS di 33 desa yang tersebar pada 4 kabupaten, yaitu Muara Enim (Sumatera Selatan), Lahat (Sumatera Selatan), Banyuasin (Sumatera Selatan), dan Kulonprogo (Daerah Istimewa Yogyakarta).

Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie, menjelaskan bahwa rehabilitasi DAS juga merupakan wujud komitmen PTBA untuk melakukan dekarbonisasi. 

Hal ini sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.

"Pembangunan berkelanjutan merupakan tujuan akhir PTBA. Sesuai dengan tujuan mulia (noble purpose) PTBA sebagai anggota holding BUMN pertambangan MIND ID yakni menambang untuk membangun peradaban, kesejahteraan masyarakat, dan masa depan yang lebih baik," kata Apollo.

Tujuan rehabilitasi DAS adalah untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi daerah aliran sungai sehingga daya dukung, produktivitas dan perananannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. 

Dengan demikian, banjir dapat dicegah, erosi dan intrusi air laut terkendali, kesuburan tanah terjaga, tata air teratur.

Hingga Oktober 2022, PTBA telah melakukan Rehabilitasi DAS di areal seluas 5.197 hektare (ha). Areal yang telah diserahterimakan ke KLHK dan pemangku kawasan sebesar 453 ha. Kemudian 4.744 ha dalam tahap persiapan, penanaman dan pemeliharaan. 

Jumlah pohon yang ditanam untuk rehabilitasi DAS mencapai 3.853.828 batang. Sebanyak 2.541.547 batang sudah tertanam di lahan/hutan. 

Sedangkan 1.312.281 batang di lokasi persemaian, menunggu tanaman mencapai ketinggian minimal sebelum dipindahkan ke lahan/hutan lokasi penanaman.

Berbagai tanaman digunakan PTBA dalam program rehabilitasi DAS ini, di antaranya adalah Mahoni, Merbau, Kayu Afrika, Alpukat, Kemiri, Durian, Mangga, Manggis. 

Ada juga pohon Duku, Pulai, Jambu Mente, Petai, Nangka, Kayu Manis, Meranti, Angsana, Bakau dan sebagainya yang sangat bermanfaat bagi generasi mendatang.

"Tak hanya berdampak positif pada lingkungan, Rehabilitasi DAS menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dalam hal kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan lainnya selama kegiatan Rehabilitasi DAS berlangsung," ujar Apollo.

PTBA juga ikut mendukung pengembangan Borobudur sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) melalui rehabilitasi DAS seluas 344 ha di kawasan Bukit Menoreh, Kabupaten Kulonprogo. 

"Hal tersebut merupakan dukungan kami untuk pariwisata Borobudur. Kelestarian lingkungan di sekitar situs dan kawasan cagar budaya perlu dijaga untuk mencegah pelapukan batu struktur candi,” katanya.  

Apollo menambahkan, Menoreh juga merupakan salah satu sumber air bagi masyarakat DIY dan Jawa Tengah. Melalui pemulihan lingkungan, PTBA berupaya menjaga sumber daya air alami dan dan meningkatkan produktivitas masyarakat sekitar destinasi pariwisata.

Dalam melakukan rehabilitasi DAS ini, PTBA bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Musi, BPDAS Serayu Opak Progo, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan. 

Selain itu ada juga Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang (BTNBS), Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel, Dinas Kehutanan Provinsi DIY, berbagai Kelompok Tani Hutan, hingga masyarakat di lokasi-lokasi penanaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Wahyu Arifin
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper