Bisnis.com, BALI – BUMN jasa pelayaran, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memperkirakan penumpang pada periode Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) sebanyak 451.601 penumpang. Jumlah itu naik 99 persen dibandingkan periode Naratu 2021/2022.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Yahya Kuncoro mengatakan bahwa pada Nataru 2022/2023 penumpang kapal Pelni diproyeksikan meningkat, mengingat pada 2 tahun sebelumnya aktivitas mudik sedikit terkendala lantaran pandemi Covid-19.
“Pelni menetapkan periode peak season Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 pada 11 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023. Kami sudah lakukan persiapan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” katanya di Bali, Sabtu (10/12/2022).
Pelni memperkirakan puncak arus penumpang pada periode Nataru terjadi pada 18 Desember 2022 (H-7) dengan jumlah penumpang mencapai 25.751 orang. Arus penumpang kapal selanjutnya diprediksi meningkat pada 8 Januari 2023 (H+14) dengan jumlah 22.608 orang.
Yahya memastikan seluruh kapal Pelni siap melayani lonjakan penumpang pada periode Nataru. Salah satu persiapan yang dilakukan Pelni ialah memastikan seluruh kapal telah selesai melakukan docking pada November 2022.
"Kita minta untuk melakukan docking sebelum Nataru, kalau yang sertifikatnya Desember dimajuin November jadi clear," tambahnya.
Baca Juga
Yahya menuturkan dengan keselamatan pelayaran sebagai prioritas, seluruh kapal Pelni telah dilengkapi dengan alat-alat keselamatan. Khusus untuk 26 kapal penumpang, total alat keselamatan yang tersedia antara lain 228 sekoci, 1.438 life raft, 71.098 life jacket, dan 443 life buoy.
Dia melanjutkan Pelni juga melakukan beberapa penyesuain rute kapal untuk melayani rute padat pada Nataru. Beberapa rute yang diperkirakan mengalami peningkatan penumpang antara lain di Pulau Batam menuju Belawan, Medan dengan proyeksi jumlah penumpang mencapai 14.579 orang.
Selanjutnya, rute Belawan - Batam (9.011), Makassar - Bau Bau (5.399), Manokwari - Sorong (4.474), Makassar - Surabaya (4.432), Bau Bau - Makassar (3.928), Surabaya - Makassar (3.743), Sorong - Manokwari (3.184), Sorong - Ambon (2.798), dan Batam - Tanjung Priok (2.553).