Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia: Inflasi 0,37 Persen pada Minggu Kedua Desember 2022

Simak pernyataan Bank Indonesia soal komoditas yang berpotensi menyumbang inflasi pada Desember 2022.
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). Kendati demikian, angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 6,7%. JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). Kendati demikian, angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 6,7%. JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga, perkembangan harga sampai dengan minggu kedua Desember 2022 diprediksi terjadi inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan.

“Perkembangan harga sampai dengan minggu kedua Desember 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,37 persen (month-to-month/mtm),” kata Erwin, dikutip Sabtu (10/12/2022).

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Jumat (9/12/2022).

Erwin menuturkan, ayam ras menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi Desember 2022 sampai dengan minggu kedua, di mana tercatat sebesar 0,07 persen (mtm). Kemudian diikuti beras, tomat, dan emas perhiasaan yang masing-masing tercatat 0,03 persen.

Selanjutnya, daging ayam ras, minyak goreng, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), serta cabai rawit, kangkung, bensin, dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen.

BI juga mencatat sejumlah komoditas menyumbang deflasi pada periode ini. Komoditas tersebut yaitu cabai merah dan bawang merah yang masing-masing tercatat sebesar -0,01 persen (mtm).

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ujar Erwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper