Bisnis.com, JAKARTA - Pakar memprediksi produksi beras tahun 2022 akan turun dibanding tahun lalu. Pasalnya, dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-September 2022, produksi beras RI justru mengalami penurunan 0,22 persen atau sekitar 60 ribu ton menjadi 26,17 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2021 yang mencapai 26,23 juta ton.
Guru Besar Universitas Lampung Bustanul Arifin mengatakan, saat ini produksi beras antar daerah juga mengalami disparitas yang tinggi. Menurutnya, banyak daerah luar pulau Jawa produktivitasnya di bawah 3 juta ton/hektar (ha).
“Kita risau dengan produktivitas padi karena produktivitas kemungkinan turun, tapi mudah-mudahan tidak. Masih ada waktu 2 bulan untuk melihat turun apa tidak. Jadi sebetulnya kenaikan produksinya naik 1 persen [menurut proyeksi],” ujar Bustanul dalam diskusi virtual, Jumat (9/12/2022).
Dia membeberkan, produksi padi nasional dari tahun ke tahun memang stagnan. Tahun 2018 produksi beras 33,94 juta ton, 2019 sebesar 31,31 juta ton, 2020 sebesar 31,50 juta ton, 2021 sebesar 31,36 juta ton dan 2022 diproyeksikan jadi 31,78 juta ton.
“Yang jelas produktivitas beras itu bukan refleksi dari teknologi. Apalagi perbedaan produktivitas beras per daerah disparitasnya cukup besar. masih banyak yang merah, merah tua bahkan. Kalau yang hijau itu produktivitasnya 6 ton ke atas/ha, sedangkan yang merah mudah 3-4 ton/ha dan merah tua itu di bawah 3 ton/ha produktivitasnya daerah tersebut. Di luar Jawa masih banyak yang merah,” jelas akademisi yang juga Ketua Forum Masyarakat Statistik itu.
Sebelumnya, BPS memproyeksikan, produksi beras nasional tahun 2022 bisa naik 720.000 ton atau 2,29 persen jadi 32,07 juta ton dibandingkan realisasi tahun 2021 yang tercatat 31,36 juta ton.
Baca Juga
Lonjakan itu diharapkan bisa tercapai dari kenaikan produksi di bulan Oktober-Desember 2022 yang ditaksir sebanyak 5,9 juta ton atau naik 15,12 persen setara 780 ribu ton dibandingkan periode sama tahun 2021 yang tercatat 5,13 juta ton.
Perlu dicatat, angka tersebut adalah angka sementara. Di mana, berdasarkan hasil kerangka sampling area (KSA) BPS, luas panen tahun ini diprediksi bertambah 1,87% atau 0,19 juta ha menjadi 10,61 juta ha dibandingkan tahun 2021 yang tercatat 10,41 juta ha.
"Dengan peningkatan luas panen dan produktivitas padi nasional, tentu saja produksi padi nasional tahun 2022 ini diperkirakan mencapai 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG). Naik 2,31% atau 1,25 juta ton dibandingkan realisasi tahun 2021 yang tercatat 54,42 juta ton GKG," kata Setianto saat jumpa pers, Senin (17/10/2022).