Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia mencapai US$134,0 miliar pada akhir November 2022. Bagaimana proyeksi cadangan devisa RI di tengah ancaman resesi global?
Posisi ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Oktober 2022 sebesar US$130,2 miliar. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penerimaan devisa migas.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa peningkatan cadangan devisa Indonesia pada November 2022 juga terjadi seiring dengan arus masuk investor asing di pasar obligasi dan pasar saham.
Di pasar obligasi, investor asing mencatatkan net buy sebesar US$1,51 miliar, sementara di pasar saham net buy investor asing tercatat sebesar US$50 juta.
“Arus kembalinya investor ke pasar obligasi berkaitan erat dengan berkurangnya tekanan dari sentimen hawkish Fed sepanjang bulan November,’ katanya, Rabu (8/12/2022).
Kondisi tersebut kata Josua juga diperkuat oleh pelemahan dolar AS, sehingga permintaan akan aset Dollar AS cenderung menurun.
Dia memperkirakan, cadangan devisa Indonesia masih berpotensi menguat tipis ke level US$135 miliar, seiring dengan masuknya investor asing yang diperkirakan berlanjut.
Pada 2023 pun, Josua mengatakan cadangan devisa berpotensi menguat ke level US$136 miliar hingga US$138 miliar, didorong oleh potensi masuknya investor asing di pasar keuangan.
“Di sisi lain, menjelang pemilu, investasi langsung domestik diperkirakan cenderung menurun, yang kemudian membatasi potensi kenaikan cadangan devisa di tahun 2023,” kata Josua.
Adapun, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyampaikan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada November 2022 setara dengan pembiayaan 5,9 bulan impor atau 5,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Cadangan devisa ini juga masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
“Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.