Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

B20 Gaet Investasi Rp203 Triliun, Terbesar di Sektor Energi Hijau

Investasi yang didapatkan selama proses yang difasilitasi B20 mencapai US$13,02 miliar atau setara Rp203,19 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, memberikan paparan pada Indonesia-Korea Business Dialogue di Tangerang, Senin (6/8/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta W. Kamdani, memberikan paparan pada Indonesia-Korea Business Dialogue di Tangerang, Senin (6/8/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan B20 sebagai bagian dari rangkaian pertemuan G20 di bawah Presidensi Indonesia berhasil meraih investasi senilai US$13,02 miliar atau setara Rp203,19 triliun.

“Investasi yang didapatkan selama proses yang difasilitasi B20 mencapai US$13,02 miliar. Ini khusus yang hubungannya dengan B20,” kata Chair B20 Indonesia Shinta Widjaja Kamdani dalam Puncak Acara Dies Natalis FEB UI Ke-72, Rabu (6/12/2022).

Shinta menjelaskan, investasi terbanyak yaitu pada sektor energi, yang mencapai sekitar 48 persen dari total nilai investasi yang diraih, khususnya pada sektor energi hijau.

“Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki daya tarik investasi, terutama di bidang investasi hijau. Banyak sekali peluang baru dalam bidang investasi hijau,” ujarnya.

Shinta menjelaskan, B20 Indonesia berhasil meraih komunike, yang mencakup 25 rekomendasi kebijakan dan 68 aksi kebijakan. Tiga agenda prioritas utama yang diusung yaitu mendorong inovasi, mendorong ekonomi yang inklusif dan kolaborasi antarnegara.

Terkait agenda prioritas pertama, berbagai kemajuan teknologi dan pengetahuan dimanfaatkan untuk bisa mendorong solusi yang lebih inovatif, terutama dalam menghadapi permasalahan dunia yang semakin kompleks.

Agenda prioritas kedua, terkait inklusivitas, Shinta mengatakan pembahasan mengenai pengembangan UMKM pada pertemuan B20 ini merupakan yang pertama kalinya. Pasalnya, pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, agenda prioritas ditentukan oleh negara maju.

Ketiga, terkait kolaborasi, B20 memfasilitasi kerja sama lintas batas yang melibatkan berbagai pihak. Hal ini bertujuan mengisi gap negara maju dan berkembang, termasuk juga yang berkaitan dengan transisi energi.

“Yang paling penting apakah komunike B20 kemudian bisa masuk ke dalam Leader’s Declaration? hasilnya 84 persen dari semua yang kita sampaikan di komunike masuk ke Leader’s Declaration, karena ini nantinya yang bisa diimplementasikan di kebijakan negara G20,” ungkap Shinta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper