Bisnis.com, JAKARTA - Sweden-Indonesia Sustainability Partnership Week (SISP Week) kembali membahas terkait pengembangan bus listrik. Kerja sama ini dilakukan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) hingga 2030.
Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia, Timor-Leste, dan Asean Marina Berg mengatakan tahun ini hubungan bilateral antara kedua negara akan fokus pada energi dan sistem transportasi.
"Indonesia-Swedia berkomitmen untuk mengurangi emosi karbon dan menetapkan tujuan utama untuk mencapai emosi nol bersih," jelas Marina Berg di Hotel Langham, Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Menurutnya, fokus kerja sama tersebut tidak bisa ditunda lagi guna menabung kebaikan untuk generasi mendatang.
Untuk melancarkan tujuan dari kerja sama ini, Kerajaan Swedia melalui lembaga keuangan Swedfund International AB memberi dukungan penuh usaha bus listrik di Jakarta, khususnya PT Transjakarta.
Sebagai bukti komitmen, perwakilan kedua negara telah menandatangani perjanjian (MoU).
Baca Juga
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Anang Rizkani Noor mengungkapkan bahwa komitmen pengembangan elektrifikasi bus di Jakarta tertuang dalam dokumen awal pembuka kerja sama Letter of Intent (LOI).
Dalam perjanjian tersebut Direktur Utama Transjakarta M Yana Aditya dan Head of Swedfund Project Accelerator Hakan Dahlfors telah menandatangani dokumen tersebut.
Letter of Intent/LOI kemudian secara langsung diserahkan pada Chief Executive Officer Business Sweden, Jan Larsson.
"Bersama dukungan Pemerintah Swedia pengembangan bus listrik mampu memperkuat Transjakarta menyusun peta jalan elektrifikasi seluruh armada pada 2030," tutur Anang.
Marina Berg menambahkan dirinya sangat senang bisa terus bekerjasama dengan Indonesia, dan tubuh bersama-sama.
"Saya sangat senang bisa bekerjasama dalam berbagai bidang, tak terkecuali pengembangan terkait bus listrik nantinya akan di cari lebih lanjut bagaimana inovasinya," tutupnya.