Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waduh! Kepala Staf Joe Biden Ingatkan AS Bisa Gagal Bayar Utang

Kepala staf Presiden Joe Biden Ron Klain mengingatkan potensi gagal utang AS karena anggota parlemen menemui jalan buntu terhadap kenaikan pagu pinjaman.
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa, (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa, (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala staf Presiden Joe Biden Ron Klain mengungkapkan Gedung Putih memperkirakan inflasi akan melandai, namun mengingatkan potensi gagal utang nasional AS karena anggota parlemen menemui jalan buntu dalam menyepakati kenaikan pagu pinjaman.

"Kami melihat inflasi mulai berjalan moderat, tapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di sana," kata Klain sebagaimana dilansir Bloomberg pada Selasa (6/12/2022).

Klain memperingatkan bahwa anggota parlemen tidak boleh ragu untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah, yakni sebuah debat yang diperkirakan akan berakhir awal tahun depan.

Partai Republik yang akan memiliki suara mayoritas di DPR mulai Januari mengatakan mereka akan berusaha menggunakan plafon utang sebagai pengaruh untuk prioritas termasuk batas pengeluaran. Biden juga mengatakan tidak akan menyerah pada tuntutan mereka.

Klain menilai gagalnya menaikan batas pinjaman bukanlah hal yang konyol, namun merupakan sebuah bencana.

"Saya percaya bahwa tidak ada pejabat terpilih di salah satu partai yang cukup tidak bertanggung jawab untuk menyia-nyiakan reputasi baik negara ini." lanjutnya.

Klain juga menyampaikan selain menaikkan pagu utang dan mempertahankan pendanaan pemerintah, Gedung Putih berharap dapat bekerja dengan mayoritas baru Republik di DPR dalam agenda yang mencakup program pelatihan kerja keterampilan tinggi, masalah kesehatan mental, dan pendidikan.

"Kita harus menemukan cara untuk terus menurunkan inflasi dan tetap memperkuat pertumbuhan. Kita harus menemukan cara untuk terus mengadaptasi undang-undang ekonomi yang positif bagi perekonomian." ungkapnya.

Perwakilan Gedung Putih juga mengatakan dia sepenuhnya mengharapkan Partai Republik untuk terus mendukung pendanaan untuk Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper