Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Negara (IKN) merilis panduan informasi untuk investasi di IKN Nusantara. Tata cara tersebut untuk menetapkan panduan ad interima terkait dengan tata kelola penyampaian informasi kepada calon investor.
Dilansir dari unggahan Instagram resmi Otorita IKN pada Selasa (6/12/2022), panduan berinvestasi untuk investor untuk penyampaian minta maka calon investor mengirimkan surat yang berisi surat pernyataan, lokasi lahan yang diminati, kebutuhan data yang diperlukan, serta profil singkat perusahaan sesuai bidah usaha.
Bagi investor yang membutuhkan perincian rencana induk untuk lokasi lahan yang diminati dan kebutuhan data yang diperlukan maka dapat diunduh melalui IKN.go.id/1MMPinvestasiIKN.
Adapun, setelah seluruh persyaratan tersebut telah dilengkapi oleh calon investor, berkas tersebut dapat dikirimkan melalui surat elektronik yang ditujukan kepada [email protected].
Setelah itu, surat elektronik yang telah disampaikan tersebut akan ditindaklanjuti oleh Otorita IKN yang akan direspon langsung oleh Sekretaris Otorita IKN dengan melampirkan draf perjanjian kerahasiaan atau non-disclosure agreement dan informasi jenis data yang dapat disampaikan kepada calon investor.
Calon investor yang terpilih nantinya akan dilanjutkan dengan proses penandatanganan perjanjian kerahasiaan, serta pemberian data pendukung dan data teknis kepada calon investor.
Baca Juga
Selain menerbitkan panduan berinvestasi, Otorita IKN turut menerbitkan Buku Panduan One Map, One Planning, One Policy (1 MPP) sebagai pedoman informasi rencana persiapan dan pelaksanaan pembangunan IKN terintegrasi lintas kementerian/lembaga.
Sebelumnya, Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) menyebut sejumlah investor telah mulai mengecek lahan yang disediakan pemerintah untuk pembangunan sejumlah fasilitas di Ibu Kota baru.
Sekretaris Otorita IKN, Jaka Santos, menjelaskan dari hasil jajak pasar yang telah mendapatkan banyak minat investasi, seluruhnya sedang berproses. Jaka mengatakan proses tersebut seluruhnya berjalan cukup baik dan terus berprogres setiap harinya.
Dalam perkembangan terakhir, Jaka menyebut permintaan lahan yang dicatat setelah market sounding telah melebihi 30 kali lipat dari lahan yang ditawarkan di wilayah 1A KIPP seluas 39 hektare.
"Tentunya ada [yang berlanjut ke serius] karena berproses kunjungan ke site dan lain-lain," kata Jaka.