Bisnis.com, NUSA DUA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan memastikan tidak ada persoalan terkait dengan pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Luhut mengatakan untuk pembangunan gedung pemerintahan, dipastikan akan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sedangkan untuk gedung-gedung komersial akan diperoleh dari investasi dari pihak swasta.
"Investasi IKN, saya ndak lihat ada kesulitan investor masuk. Untuk Gedung pemerintah APBN akan cover. Gedung komersial juga dari private sector," kata Luhut usai konferensi pers Bali Internasional Airshow, Selasa (6/12/2022).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim investasi di IKN oversubscribed. Dia bahkan mengaku terkejut karena investor ini jumlahnya meningkat hingga 25 kali lipat. Hal itu diungkapkannya dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2022.
Jokowi mengaku sempat berniat mengundang 30 investor yang memang memiliki potensi menanamkan modal di IKN. Namun, mengingat kawasan inti di IKN sudah diminati para investor maka pemerintah menyiapkan kawasan berikut yang bisa dinikmati oleh investor.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memastikan pembangunan IKN tak akan memberatkan APBN. Untuk diketahui, sekitar 20 persen anggaran pembangunan IKN akan dipenuhi dari APBN, sedangkan 80 persen sisanya berasal dari swasta.
Bukan hanya itu, Kepala Negara juga mengingatkan agar masyarakat tidak pesimis dengan dana pembangunan IKN yang mencapai Rp460 triliun.
Senada dengan Jokowi, Kepala Otoritas IKN, Bambang Susantono juga mengklaim investor yang ingin ikut serta membangun ibu kota baru membludak. Hal tersebut tidak lepas dari market sounding atau penjajakan pasar atas proyek-proyek yang ditawarkan di kawasan inti IKN.