Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi IKN Oversubscribe, Otorita: Investor Mulai Cek Lahan

Sejumlah investor telah mulai mengecek lahan yang disediakan pemerintah untuk pembangunan IKN.
Truk melintas di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Truk melintas di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/10/2022). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) menyebut sejumlah investor telah mulai mengecek lahan yang disediakan pemerintah untuk pembangunan sejumlah fasilitas di Ibu Kota baru.

Sekretaris Otorita IKN, Jaka Santos, menjelaskan dari hasil jajak pasar yang telah mendapatkan banyak minat investasi, seluruhnya sedang berproses. Jaka mengatakan proses tersebut seluruhnya berjalan cukup baik dan terus berprogres setiap harinya.

Dalam perkembangan terakhir, Jaka menyebut permintaan lahan yang dicatat setelah market sounding telah melebihi 30 kali lipat dari lahan yang ditawarkan di wilayah 1A KIPP seluas 39 hektare.

"Tentunya ada [yang berlanjut ke serius] karena berproses kunjungan ke site dan lain-lain," kata Jaka kepada Bisnis, Senin (5/12/2022).

Adapun, pada akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget melihat minat investasi yang sangat tinggi di IKN Nusantara.

Jokowi mengungkapkan, hal itu di luar ekspektasinya. Pasalnya, pada mulanya investasi di IKN Nusantara hanya akan ditawarkan kepada investor-investor potensial saja.

"Tetapi saya kaget, jajak pasar pertama itu sudah oversubscribe itu sampai 25 kali. Jadi, otoritas IKN juga kaget. Sehingga yang kawasan inti itu langsung sudah habis, sehingga ini baru menyiapkan lagi yang kawasan berikutnya," ujar Jokowi dalam pidatonya di Acara Kompas100 CEO Forum yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Senin (5/12/2022).

Jokowi mengatakan dirinya akan kembali mengundang investor lainnya apabila kawasan-kawasan yang akan ditawarkan sudah siap.

Dia menyebutkan bahwa kesempatan sektor swasta terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara akan sangat besar mengingat porsi APBN yang digunakan hanya sebesar 20 persen.

"Perlu juga saya sampaikan, negara sebesar ini jangan kita pesimis dong. Bangun kurang lebih kalau sekarang di dolar hanya US$29 miliar, masa kita grogi? Kira-kira kan kalau dirupiahkan Rp460 triliun. Kita kemarin biayai Covid-19 itu sampai Rp1.700 triliun juga enggak kerasa," ungkapnya.

Untuk itu, Jokowi mengajak agar seluruh pihak untuk optimistis dalam membangun IKN Nusantara.

"Ini kadang-kadang kita cara berpikirnya enggak ngerti kadang-kadang, kita itu diajak untuk selalu pesimis. Ndak, saya tarik untuk saya ajak Bapak-Ibu semuanya dan seluruh rakyat untuk optimis, untuk optimis, karena modal kita di situ dan kita memiliki potensi itu," ujar Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper