Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Jakarta-Bandung Cuma 1 Jam Pakai Kereta Cepat

KAI menuturkan waktu tembuh Jakarta-Bandung bakal menjadi hanya 1 jam dengan adanya Kereta Cepat dengan angkutan pendukung seperti LRT Jabodebek.
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA – Waktu tempuh Jakarta–Bandung pada Juni 2023 akan menjadi 1 jam perjalanan. Konektivitas antara dua kota itu akan dipercepat dengan adanya Kereta Cepat Jakarta–Bandung, dengan angkutan pendukung seperti LRT Jabodebek dan Kereta Api (KA) Feeder.

Seperti diketahui, Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) akan melewati empat stasiun yakni Halim–Karawang–Padalarang–Tegalluar. Untuk menuju Stasiun Halim, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyediakan LRT Jabodebek.

Sementara itu, KAI juga menyediakan KA Feeder KCJB untuk menghubungkan Stasiun Padalarang dengan pusat kota Bandung, Jawa Barat.

"Hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder ini akan mempermudah konektivitas masyarakat untuk menuju stasiun KCJB melalui sistem transportasi yang bebas kemacetan dan tepat waktu," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam siaran pers, Senin (5/12/2022).

Dengan menggunakan LRT Jabodebek, pelanggan diprediksi cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Dukuh Atas menuju Stasiun Halim. Di sana, pelanggan nantinya dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena keduanya telah terintegrasi pada lokasi yang sama.

Di sisi lain, KAI menyebut headway LRT Jabodebek pada rute Dukuh Atas–Halim pada jam sibuk dapat mencapai 8 menit sekali. Hal tersebut berkat teknologi paling modern yang sudah diterapkan oleh KAI pada operasional LRT Jabodebek.

"Masyarakat juga dapat menggunakan KRL Commuterline menuju stasiun yang terkoneksi dengan LRT Jabodebek yaitu Stasiun Sudirman dan Cawang untuk selanjutnya meneruskan perjalanan menggunakan LRT ke Stasiun KCJB Halim," tambah Joni.

Setelah menempuh perjalanan LRT Jabodebek selama 20 menit, perjalanan KCJB dari Stasiun Halim menuju Stasiun Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit.

Di Padalarang, KAI telah menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Waktu tempuh KA pengumpan KCJB untuk menuju Stasiun Bandung hanya 18 menit.

"Dengan menggunakan layanan kereta api yang sudah terkoneksi tersebut, maka total waktu yang dibutuhkan antar pusat Kota Jakarta dan Bandung sekitar satu jam perjalanan. Dengan teknologi dan SDM terbaik KAI akan memastikan bahwa seluruh perjalanan kereta api tersebut beroperasi tepat waktu seperti layanan KAI yang sudah ada saat ini" tegas Joni.

Jelang pengoperasian Kereta Cepat pada Juni 2023, KAI terus mempersiapkan sarana dan prasana untuk operasional KA Feeder KCJB. Sarana KA Feeder berupa lima rangkaian KRDE yang setiap rangkaiannya terdiri dari lima kereta.

Dalam satu rangkaian, KA Feeder KCJB berkapasitas 280 pelanggan. Guna menambah kenyamanan pelanggan, KA Feeder KCJB dilengkapi dengan fasilitas rak bagasi dan toilet.

Adapun untuk prasarana KA Feeder KCJB, saat ini pembangunan fisik Hall atau ruang tunggu khusus pelanggan KCJB di Stasiun Bandung dan Cimahi telah selesai 100 persen.

Sementara itu, progres di Stasiun Padalarang masih dalam proses pembangunan. KAI dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) saat ini sedang menyiapkan fasilitas dan standar pelayanan minimum untuk park and ride dan ruang tunggu KA Feeder KCJB.

Joni memastikan bahwa perpindahan antarmoda, antarperon, ketersediaan ruang tunggu, dan fasilitas yang disediakan untuk pelanggan dibuat senyaman dan semudah mungkin.

Hal itu, terangnya, adalah salah satu upaya perseroan dalam menumbuhkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi umum adalah melalui layanan kereta api yang saling terkoneksi dan terintegrasi.

“Hadirnya LRT Jabodebek dan KA Feeder KCJB ini diharapkan menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan KCJB yang merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara. KAI sebagai pemimpin konsorsium PT PSBI yang memiliki saham mayoritas dari KCIC berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan KCIC sebagaimana harapan pemerintah dan masyarakat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper