Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Properti Wait & See Nasib Pembangunan IKN Usai Jokowi Lengser

Pengembang tak menampik bahwa IKN dapat menjadi kota prospektif untuk properti di tahun 2023, tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.
Presiden Jokowi meninjau pembangunan infrastruktur kawasan IKN, di Kab. Penajam Paser Utara, Kaltim, Selasa (25/10/2022) - Dok. Setkab.
Presiden Jokowi meninjau pembangunan infrastruktur kawasan IKN, di Kab. Penajam Paser Utara, Kaltim, Selasa (25/10/2022) - Dok. Setkab.

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei konsultan properti Knight Frank Indonesia menunjukkan potensi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang disebut sebagai kota kedua paling prospektif untuk pertumbuhan properti pada 2023.

Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk. atau Metland (MTLA) Olivia Surodjo melihat hal tersebut sebagai buah hasil dari berbagai insentif yang diberikan untuk pelaku bisnis maupun investor.

"Pemerintah memberikan banyak insentif pajak bagi pengembang yang mengembangkan proyek di IKN, kemungkinan insentif ini yang menjadikan IKN kota yang prospektif ke depannya," kata Olivia kepada Bisnis, Senin (5/12/2022).

Adapun, sejumlah insentif yang menarik bagi pengembang properti seperti perizinan hak guna bangunan (HGB) selama 80 tahun dengan 3 kali evaluasi. Pemerintah bahkan merencanakan perpanjangan hingga 160 tahun.

Selain itu, insentif lain yang diobral untuk pebisnis di IKN, misalnya super tax deduction, pembebasan bea masuk, hingga fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) impor.

Olivia melanjutkan, meski didorong oleh insentif, investor masih perlu komitmen pemerintah dalam pengembangan IKN.

"Untuk bisa meyakinkan pengembang untuk berinvestasi di IKN dan kepastian bahwa proyek ini akan dilanjutkan setelah pergantian presiden dan kabinet," jelasnya.

Di samping itu, CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk. atau Triniti Land (TRIN) Ishak Chandra menuturkan, prospek properti di IKN memang terlihat cerah, tetapi pembangunannya masih perlu dipantau untuk tahun 2023.

"Prospek banget tapi challenge-nya perlu dilihat bagaimana progres pembangunannya tahun 2023 ini," kata Ishak dihubungi terpisah.

Pengembang masih akan melihat megaproyek tersebut dibangun, juga keberlanjutannya setelah 2024 nanti.

"Jikalau semua pembangunan sesuai rencana, maka daerah IKN akan menjadi kawasan yang merupakan kawasan 'sunrise property' dan mempunyai potensi yang cukup besar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan survei terbaru Indonesia Property Outlook 2023 yang dirilis Knight Frank menyebutkan bahwa IKN berada di posisi kedua dari tujuh kota metropolitan di Indonesia yang tertangkap dalam survei tersebut.

Senior Researcher Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, 15 persen responden melihat IKN sebagai kota prospektif setelah kota greater Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang mengungguli, yakni sebesar 51 persen responden.

Posisi IKN tersebut melampaui prospek beberapa kota metropolitan lainnya. Setelah Jabodetabek, IKN, kemudian disusul Surabaya (10 persen), Bali (7 persen), Makassar (7 persen), Medan (4 persen), dan Bandung (4 persen).

"IKN ini memang kita tangkap sinyalnya cukup confident. Setelah proses studi dilakukan, kita lihat pemerintah menggandeng berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk mulai merealisasikan pembangunan secara fisik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper