Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Curhat Ditagih Rp500 Triliun Oleh PLN dan Pertamina

Tagihan tersebut dimanfaatkan untuk menjaga PLN dan Pertamina tetap jalan, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya harga energi global.
Menkeu Sri Mulyani saat acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022)./ Dok. Youtube Setpres RI.
Menkeu Sri Mulyani saat acara pemberian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12/2022)./ Dok. Youtube Setpres RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, tagihan kompensasi dan subsidi energi dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan PT Pertamina (Persero) sangat besar tahun ini, yakni hampir mencapai Rp500 triliun.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani saat menjadi panelis dalam CEO Forum XIII bertajuk “Tantangan dan Langkah Percepatan Pemulihan 2023” di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Sri Mulyani mengatakan, tagihan yang membengkak tersebut dimanfaatkan untuk menjaga PLN dan Pertamina tetap jalan, serta menjaga daya beli masyarakat di tengah meningkatnya harga energi global.

“Pak Darmo [Direktur Utama PLN] dan Pertamina, dua orang ini nagihnya banyak banget sampai di atas Rp500 triliun,” kata Sri Mulyani, Jumat (2/12/2022).

Sebagaimana diketahui, pemerintah menaikkan lebih dari tiga kali lipat subsidi dan kompensasi BBM. Keputusan itu diambil saat harga minyak dunia naik di atas USD 100 per barel. Tingginya permintaan konsumsi energi masyarakat juga menjadi alasan pemerintah menaikkan anggaran subsidi dan kompensasi energi. Bersamaan dengan itu, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS berada di atas asumsi APBN 2022.

Kedepannya, pemerintah akan terus memantau harga ICP mengingat dinamika global yang cukup kompleks seperti adanya pertemuan OPEC, perang di Ukraina yang belum dipastikan kapan akan berakhir, hingga manuver G7 untuk melakukan price cap terhadap minyak.

“Ini semua akan memengaruhi asumsi kita tahun depan yang nanti akan menentukan berapa besar ICP memengaruhi harga listrik dan BBM kita,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper