Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan harga referensi minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) untuk periode 1-15 Desember 2022 turun 0,27 persen atau US$2,26 menjadi US$824,32/MT. Bagaimana dengan harga tandan buah segar (TBS) sawit?
Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Manurung menyampaikan harga TBS sudah turun bahkan sebelum adanya harga referensi dari Kemendag, terutama bagi petani swadaya.
“Harga di lapangan sebelum harga referensi 1-15 Desember 2022 terbit, memang sudah turun rata-rata Rp150-250/kg TBS, khususnya harga TBS di tipologi petani swadaya yang jumlahnya 93 persen dari total kebun petani sawit [6,87 juta hektare],” ujarnya, Jumat (2/12/2022).
Saat ini berdasarkan catatan Apkasindo, rata-rata harga TBS petani swadaya di Sumatra sebesar Rp2.000-Rp2.100 per kilogram (kg) dan petani plasma Rp2.400-Rp2.650/kg.
Sementara harga penetapan di Dinas Perkebunan (Disbun) secara rata-rata nasional berada di angka Rp2.329/kg. Artinya, harga TBS petani swadaya masih Rp329-Rp229 di bawah ketetapan.
Menurut Gulat, dengan harga referensi Kemendag ini tentu akan turut mempengaruhi harga TBS, meskipun harga TBS petani rujukan utamanya adalah harga CPO tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara atau KPBN.
Baca Juga
Gulat pun mengungkapkan bahwa para petani lebih setuju terhadap acuan dari harga yang dikeluarkan Kemendag karena telah mewakili harga CPO di Rotterdam Ex-Mil (20 persen), FOB Malaysia (20 persen), dan FOB Indonesia (60 persen).
“Ke depannya kami berharap harga referensi Kemendag ditetapkan setiap minggu, sehingga menjadi lebih representatif sebagai harga rujukan TBS kami petani, dan kami lebih percaya ke harga referensi Kemendag,” kata Gulat.
Diberitakan sebelumnya, harga referensi komoditas crude palm oil (CPO) untuk periode 1-15 Desember 2022 US$2,26, dari US$826,58/MT (16-30 November 2022) menjadi US$824,32/MT.