Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Bahlil Lahadalia meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah dana alokasi khusus bagi DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) agar pertumbuhan investasi atau PMTB (pembentukan modal tetap bruto) Indonesia bisa mencapai 6 persen.
Hal tersebut disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Sebagaimana diketahui, investasi menjadi salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah konsumsi pada kuartal III/2022. Mengutip data BPS, Rabu (30/11/2022), konsumsi rumah tangga tumbuh 5,39 persen (year-on-year/yoy) dan investasi tumbuh 4,96 persen. Sementara, porsinya terhadap PDB masing-masing sebesar 50,38 persen dan 28,55 persen.
Menurut Bahlil, jika Sri Mulyani bersedia menambah DAK bagi DPMPTSP, maka mereka akan semakin semangat untuk meningkatkan investasi di masing-masing daerah yang pada akhirnya dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi.
“Ini sejalan dengan arahan Bu Menkeu. Katanya, ‘Kalau pertumbuhan ekonomi di atas 5,3 persen Pak, pertumbuhan investasi kita harus 6 persen sekarang baru 5 persen.’ Bu, 6 persen akan ditambah lagi kalau DAK ditambah lagi. Pasti mereka kerja akan tambah semangat,” kata Bahlil, Rabu (30/11/2022).
Selain itu, di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Bahlil berjanji akan mencapai target investasi sebesar Rp1.200 triliun pada 2022 dan Rp1.400 triliun pada 2023 mendatang.
Untuk mencapai target Rp1.400 triliun tahun depan, Kementerian Investasi/BKPM sudah memberikan target terhadap masing-masing wilayah. Namun, target tersebut bisa tercapai apabila stabilitas global dan luar negeri bisa terjaga.
“Tapi kalau stabilitas kita kurang baik, mohon maaf target ini penting untuk kita diskusikan kembali,” ujar Bahlil.