Bisnis.com, JAKARTA - Pengoperasian Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) ditarget paling lambat pada Januari 2023.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan pihaknya telah meminta percepatan penyelesaian ruas tol tersebut kepada badan usaha jalan tol (BUJT).
Namun, kondisi musim penghujan telah membuat adanya keterlambatan dalam pengerjaan proyek itu. Untuk itu, Kementerian PUPR telah meminta bahan konstruksi yang dapat digunakan saat musim hujan guna menghindari keterlambatan yang lebih lama.
Kendati demikian, Basuki memastikan BUJT telah menyetujui permintaan tersebut meski adanya peningkatan investasi.
"Sudah kami putuskan mereka terima mereka dan akan kita percepat penyelesaian ya paling lambat kalau itu terlambat sampai Januari tapi itu pasti selesai," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (28/11/2022).
Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu terdiri atas 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.
Baca Juga
Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km, Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km, dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km.
Sementara itu, Seksi IV Cimalaka - Legok sepanjang 8,2 km, Seksi V A&B Legok - Ujung Jaya sepanjang 14,9 km, dan Seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan.
Basuki menegaskan pihaknya tidak akan mengoperasikan Jalan Tol Cisumdawu Seksi 1–3 hingga pembangunan Seksi 4–6 selesai.
"Seksi 1,2,3 sudah selesai, sebelum 4,5-,6 yakin selesai saya tidak akan buka, apalagi mau diminta tarif, saya khawatir ada Brexit lagi, karena ruas itu akan langsung terhubung jalan nasional," ungkapnya.