Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Negara Besar Resesi, Tapi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,72 Persen

Indonesia menjadi negara yang mampu bertahan di tengah resesi ekonomi global.
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Senin (4/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh 5,72 persen pada kuartal III 2022, meskipun negara-negara besar di dunia tengah menghadapi resesi.

"Negara-negara besar sekarang ini resesi. Resesi. negara kita masih bisa tumbuh 5,72 persen di kuartal ketiga," kata Jokowi dalam pidatonya di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Jokowi juga menyebut Indonesia dapat mengendalikan harga-harga kebutuhan masyarakat. Hal ini, lanjut dia meski di negara lain harga kebutuhan masyarakat sudah naik dua kali lipat.

"Sekarang kelihatan, di negara-negara lain sekarang sulit semua dunia sekarang sangat sulit semua, harga-harga naik sampai dua kali lipat 50 persen tapi di negara kita bisa kita kendalikan dengan baik. bisa kita kendalikan dengan baik," katanya.

Kendati demikian, dia tetap meminta semua pihak agar tetap waspada. Hal ini lantaran resesi global masih sulit diprediksi.

"Hati-hati kita semuanya tetap waspada tetap harus hati-hati, waspada dan hati-hati, karena resesi global sulit dihitung, diprediksi oleh karena itu kerja keras kita semua, kehati-hatian kita, semua harus terus kita lakukan" katanya.

Dia pun meminta semua pihak agar menarik investasi sebesar-besarnya ke Indonesia. Hal ini agar membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat.

"Agar masyarakat ikut mendukung, karena begitu ada investasi, lapangan kerja terbuka. Pertumbuhan ekonomi juga naik, saya beri contoh maluku utara dengan adanya industri wedabe pertumbuhan ekonomi maluku utara mencapai 27 persen, gak ada di dunia seperti ini bisa sebuah provinsi tumbuh 27 persen," katanya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper