Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyampaikan bahwa Presidensi G20 Indonesia telah berhasil dan sukses diselenggarakan. Hal itu ditandai dengan diraihnya konsensus bersama atau Leaders' Declaration.
Dia mengatakan, keberhasilan Presidensi G20 pada tahun ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu memimpin agenda reformasi ekonomi dan keuangan global untuk mendukung pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Presidensi G20 telah menjadi sarana artikulasi diplomasi ekonomi Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan negara, baik domestik maupun negara berkembang,” katanya dalam acara Sosialisasi Neraca Institusi Terintegrasi, Selasa (22/11/2022).
Febrio mengatakan Presidensi G20 juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan capaian Indonesia dalam menangani pandemi, meningkatan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, serta menunjukkan persepsi yang kuat terkait ketahanan ekonomi di dalam negeri.
Lebih lanjut, pembahasan tiga agenda utama yang diusung Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan dunia, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi, pun kata Febrio berhasil membuahkan konsensus.
Pada agenda pertama, Presidensi G20 Indonesia telah berhasil meluncurkan Financial Intermediary Fund (FIF) atau Pandemic Fund serta telah menghimpun dana sebesar US$1,4 miliar.
Baca Juga
“Ini menjadi dana awal sehingga Pandemic Fund bisa mengumpulkan setidaknya US$10 miliar setiap tahun dalam beberapa tahun kedepan utk memastikan arsitektur kesehatan dunia semakin siap terhadap ancaman pandemi ke depan,” jelasnya.
Selanjutnya, terkait transformasi ekonomi digital, konsensus juga diraih banyak negara, khususnya dalam mendukung agenda pengembangan ekonomi digital di negara berkembang, termasuk mendorong keterlibatan UMKM.
Pada agenda transisi energi, Indonesia juga berhasil meraih komitmen US$20 miliar dari beberapa negara maju yang tergabung dalam G7 yang akan mendukung transisi energi di Indonesia.