Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom UI Harap PHK Jadi Langkah Terakhir Perusahaan

Ekonom UI berharap perusahaan menjadikan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai upaya terakhir.
Ilustrasi perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom berharap keputusan pemutusan hubungan kerja (PHK) menjadi langkah terakhir bagi perusahaan dalam menjaga kinerja di tengah kondisi ekonomi global yang melemah.

Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi mengatakan saat ini kondisi ekonomi global memang tengah terjadi pelemahan sehingga berdampak pada dunia usaha di berbagai sektor.

"Keputusan PHK dilakukan sebagai antisipasi dan menjadi langkah terakhir bagi suatu perusahaan untuk mempertahankan bisnis mereka," ujarnya, Jumat (11/11/2022).

Menurutnya, PHK terjadi bukan karena pelemahan ekonomi di dalam negeri, tetapi pada kondisi negara yang menjadi tujuan ekspor. Selain itu terkait dengan tingkat produktivitas.

Misalnya, tenaga kerja di Indonesia cenderung stagnan tetapi gaji mereka terus mengalami kenaikan sehingga perusahaan harus melakukan rasionalisasi sesuai dengan kondisi bisnisnya.

Dia menambahkan kurangnya kemampuan suatu industri dalam berinovasi juga dapat menjadi penyebab karena akan kalah bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis, baik dari dalam negeri maupun perusahaan di negara lain.

Bahkan, percepatan digitalisasi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir juga turut berkontribusi terhadap berkurangnya penyerapan tenaga kerja.

Fithra sependapat bahwa gelombang PHK yang terjadi belakangan ini ditenggarai oleh resesi ekonomi global, sehingga inflasi di negara-negara maju mengalami kenaikan cukup signifikan. Hal itu membuat suku bunga di negara tersebut dikerek naik oleh bank sentral setempat untuk menekan konsumsi.

Penurunan konsumsi di negara-negara tersebut akan membuat permintaan terhadap suatu produk akan berkurang dan yang terkena dampaknya adalah negara-negara pengekspor.

Kendati demikian, lanjutnya, kondisi perekonomian di Indonesia masih aman dari ancaman resesi. Hal ini terlihat dari makro ekonomi yang bagus, ekonomi tetap tumbuh, dan perdagangan juga masih mengalami surplus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper